JAKARTA, Lingkar.news – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menargetkan percepatan digitalisasi pada 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia pada 2022-2024.
“Saya sangat berharap digitalisasi perdagangan yang dilakukan di pasar rakyat dan UMKM dapat menjadi salah satu upaya untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan inklusif,” kata Mendag lewat keterangannya diterima di Jakarta pada Minggu, 17 Juli 2022.
Dengan jumlah lebih dari 64 juta, lanjut Mendag, UMKM Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengakselerasi transformasi digital sektor perdagangan dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Hal itu sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan digitalisasi pasar rakyat, sehingga pasar-pasar rakyat memiliki loka pasar (marketplace) dan platform untuk menuju era digital yang sekarang sudah masuk di negara kita. Namun, jangan sampai digitalisasi pasar ini berimbas pada tutupnya pasar konvensional. Artinya, ekosistem daring dibangun dan ekosistem luring dikembangkan.
Oleh karena itu, Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menetapkan kebijakan agar Kemendag bekerja sama dan berkolaborasi nyata dalam penerapan digitalisasi di pasar rakyat dan pelaku UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan.
Di antaranya dengan Bank Indonesia (BI) melalui program transaksi non-tunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS); pemanfaatan loka pasar melalui Tokopedia; pemanfaatan ride hailing melalui Grab; serta penerapan situs web pasar, informasi harga dan pencatatan omset pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP).
Selain itu penerapan informasi harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP); dan penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah maupun nasional.
Mendag melanjutkan hingga Juli 2022 sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui SISP; 9 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital di Tokopedia; dan 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring harga bapok melalui SP2KP.
Selain itu, 9,7 juta UMKM memanfaatkan SIAP QRIS, 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang on-boarding dan memanfaatkan platform digital, serta rencana implementasi pembukaan GrabMart bagi pedagang pasar di sembilan kota di Indonesia. (Lingkar Network | Lingkar.news)