JAKARTA, Lingkar.news – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan keinginannya untuk membangun rumah kebudayaan Indonesia di seluruh dunia sebagai upaya untuk mempromosikan budaya Nusantara.
Anies mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan modal awal yang harus difasilitasi oleh negara, yakni dengan memandang biaya yang dikeluarkan sebagai investasi di masa depan.
“Sehingga di tiap-tiap region (kawasan), kita akan memiliki satu tempat di mana Indonesia menunjukkan karya budayanya,” kata Anies ketika menjawab pertanyaan soal strategi untuk mempromosikan budaya populer Nusantara pada debat ketiga capres yang diselenggarakan oleh KPU RI di Jakarta, pada Minggu malam, 7 Januari 2024.
Selain itu, ia menyampaikan dalam menerapkan strategi diplomasi budaya tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh elemen, mulai dari lembaga negara hingga pemuda.
“Kami berencana di dalam diplomasi (budaya) ini melibatkan semua. Diaspora dilibatkan, mahasiswa dilibatkan, mereka (WNI) yang berada di luar diajak menjadi bagian dari diplomasi,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa peran aktif pemerintah Indonesia akan mampu mendorong penghapusan penjajahan di Palestina.
Dia menjelaskan, presiden Indonesia harus mampu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan diplomasi untuk menghadirkan kemerdekaan seutuhnya bagi bangsa Palestina.
“Sesuai amanat terpenting undang-undang, yaitu Indonesia harus mampu menghapuskan penjajahan di muka bumi. Jadi bukan hanya sekedar pernyataan yang disampaikan di dalam upacara bendera saja, tapi presiden dan seluruh jajaran diplomasi harus bekerja keras untuk itu, khususnya bagi Palestina,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu dalam debat Pilpres ketiga.
Anies menegaskan, Indonesia tidak boleh lagi tampil sebagai pelengkap atau penonton, tapi harus menjadi penentu utama yang bisa menentukan arah kebijakan internasional.
“Indonesia harus hadir sebagai penentu arah perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh bangsa, baik di level global maupun regional,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Dia menjanjikan, ke depan jika diberikan amanah untuk memimpin Indonesia, dirinya bersama Muhaimin akan mengembalikan lagi posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif dalam menghapuskan penjajahan di dunia. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)