JEPARA, Lingkar.news – Nama Adam Maulana memang tidak asing lagi di dunia pencak silat di Jepara. Bahkan di tingkat Jateng DIY juga cukup populer. Sebab atlet muda berbakat yang berusia 21 tahun ini telah banyak menorehkan prestasi sejak masih pelajar SMP. Apa saja prestasinya?
Adam, begitu ia biasa disapa. Ia mengawali kariernya sebagai atlet pencak silat berkat bimbingan mendiang orang tuanya, Abdurrohman.
“Dari ayah, saya belajar pencak silat sejak masih duduk dibangku SDN 01 Sendang. Alhamdulillah, 3 tahun berturut-turut saya memegang medali emas dan juga pernah berlaga di event nasional,” kata Adam Maulana.
Adam Maulana mengaku pernah berlaga di tingkat Asia Tenggara dan memperoleh gelar Pesilat Terbaik Dewantara Champion se-Asia Tenggara.
Setelah itu dirinya melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Mayong dan kemudian pindah ke SMP N 2 Pleret, Bantul. Untuk pendidikan SMA, Adam Maulana menyelesaikannya di SMA N 1 Sewon Bantul.
“Mulai dari kabupaten sampai Asia Tenggara sudah pernah saya raih hingga mencapai gelar pesilat terbaik se-Asia Tenggara,” sambung Adam.
Perjalanan pria kelahiran 3 Maret 1999 ini menjadi atlet memang sangat berat. Sempat menumpang berbulan-bulan tidur di depan trotoar box depan sekolah. Untuk makan bergantung bantuan teman juga pernah ia rasakan, hingga akhirnya masuk asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sendirian pindah ke Yogyakarta waktu masih SMP dan sempat 6 bulan tidur di depan sekolah, sampai akhirnya masuk seleksi PPLP DIY dengan menyandang peringkat 3 dari 156 peserta berbagai usia.
“Saat itu rata-rata yang masuk sudah usia SMA,” kenanganya.
Putra bungsu dari 7 bersaudara, pasangan Siti Khotijah (almh) dan Abdurrohman (alm) ini menceritakan alasannya pindah ke Yogyakarta karena merasa kecewa dengan sistem perekrutan atlet untuk kejuaraan daerah maupun nasional di Jepara, yang cenderung hanya melihat satu perguruan saja tanpa melihat potensi atlet.
“Kondisi itu pun sampai sekarang masih berlaku dan bukan rahasia umum lagi. Tinggal siapa yang lobinya kuat, dia yang terpilih. Padahal ketika ikut seleksi, saya tidak pernah kalah dan selalu lolos, tapi tidak pernah dapat panggilan memperkuat Jepara,” sambungnya.
Bahkan ketika dirinya menjuarai One Pride Mix Martial Art (MMA) yang ditayangkan oleh salah satu Televisi Nasional tahun 2021, Bupati Jepara tidak melirik sama sekali. Pun sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jepara yang beralasan event tersebut merupakan individu.
“Saya tidak tahu alasan Bupati, tapi yang mengecewakan adalah alasan dari KONI. Padahal bawa nama daerah dan juga sponsor dari Jepara dan biayanya pun dari sponsor dan pribadi,” imbuh Adam.
Menurutnya, bukan masalah soal event tersebut bersifat individu atau tidak, tapi setidaknya bisa melihat kualitas atlet teruji atau tidak, sehingga bisa membantu mengangkat nama Jepara dalam ajang bergengsi tingkat Provinsi maupun Nasional.
“Sangat kecewa dengan pernyataan KONI waktu itu. Padahal pihak sponsor dan official sudah berkali-kali menyinggungnya, baik di media sosial maupun bertemu secara langsung,” terang Adam.
Ia masih menyimpan harapan untuk berlaga kembali mengharumkan nama Jepara di kancah olahraga seni beladiri. Ia juga berharap pemerintah lebih jeli dalam melihat potensi atlet bukan dari perguruannya, melainkan kualitas dan prestasi individu. Serta lebih memperhatikan masa depan atlet yang masih aktif maupun sudah pensiun.
“Bukan hanya saya saja yang mengalami, tapi teman-teman atlet lain di Jepara banyak yang mengalami. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi, utamanya dalam pembinaan dan menjamin masa depan atlet-atlet Jepara,” harapnya.
Ditanya mengenai kesibukannya saat ini, Adam mengaku saat ini fokus pada pekerjaannya di salah satu pengawas perusahaan di kawasan industri Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. Ia ditunjuk sebagai pelatih beladiri untuk tenaga keamanan perusahaan tempatnya bekerja.
“Alhamdulillah, selama ini istri selalu mendukung. Sementara fokus dulu di pekerjaan. Kalau nurutin ego maunya pengen lanjut lagi berprestasi beladiri, karena banyak tawaran yang datang dari luar, bahkan tawaran berlaga kembali di One Pride MMA dan juga Porprov untuk membela kabupaten lain,” pungkas Adam Maulana.
Berikut ini merupakan daftar segudang prestasi yang diraih Adam Maulana di antaranya:
SD
- Juara 1 Pencak Silat se-Kabupaten Jepara
- Juara 3 Bulu Tangkis se-Kabupaten Jepara
- Juara 3 Senam Lantai se-Kabupaten Jepara
SMP
- Juara 1 Popda se-Kabupaten Jepara
- Juara 1 Kejuaraan antar Perguruan se-Karesidenan Pati
- Juara 1 Tanding Beregu antar Perguruan Tingkat SMP se-Karesidenan Pati
- Juara 1 Porseni antar SMP se-Kabupaten Bantul, DIY
- Juara 1 Popda Provinsi DIY 2015
- Juara 1 IPSI OPEN antar SMP-SMA se-DIY Jateng
- Juara 1 POPDA Provinsi DIY 2016
- Gelar Pesilat terbaik se DIY dan JATENG
SMA
- Juara 1 Porseni se Kabupaten Bantul
- Juara 1 Popda Provinsi DIY 2017
- Juara 1 Olimpiade Siswa Nasional se Provinsi DIY
- Juara 3 Di Pekan Olahraga Pelajar Wilayah III (Popwil)
- Juara 3 Kejuaraan Nasional antar PPLP, SKO, KKO se-Indonesia
- Juara 1 Dewantara Champions se-Asia Tenggara
- Gelar Pesilat terbaik, Dewantara Champion se-Asia Tenggara
Terakhir
- Juara One Pride MMA TV One 2021
Itulah seputar prestasi dan perjalanan Adam Maulana untuk meraih impiannya di usia muda. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)