DOHA, Lingkar.news – Tim Nasional Indonesia mencetak sejarah baru dalam dunia speak bola usai mengalahkan Korea Selatan (Korsel) di babak perempat final Piala Asia U-23 pada Jumat, 26 April 2024.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengucapkan syukur Timnas Indonesia mampu kalahkan Korsel melalui adu pinalti babak perempat final Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis, 25April 2024 waktu Qatar.
“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Yang Kuasa, dan rasa bangga kepada para pemain, pelatih, offisial, serta seluruh Timnas yang bermain sangat luar biasa dan terus menciptakan sejarah bagi sepakbola Indonesia. Generasi emas pesepakbola muda ini telah berjuang dengan semangat tinggi, mental baja, dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Terima kasih,” ujar Erick Thohir dalam keterangan yang diterima pada Jumat, 26 April 2024.
Lewat kemenangan melalui babak drama adu pinalti usai ditahan imbang Korsel dengan skor 2-2, Timnas Indonesia mampu melenggang ke babak selanjutnya yakni semifinal Piala Asia U-23.
“Garuda Muda ini layak sekali dinobatkan sebagai pencetak sejarah baru sepakbola Indonesia, karena mampu membawa nama harum bangsa. Apalagi perjuangan ini diraih lewat drama penambahan waktu dan adu pinalti,” tuturnya.
Bagi Ketum PSSI itu, tak hanya menciptakan sejarah baru bagi Indonesia, kesuksesan Merselino Ferdinan dan timnya juga mendekatkan Indonesia dengan mimpi baru untuk selangkah lagi lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia bermain cukup tenang sejak kick off babak pertama dimulai, meski sempat dikejutkan lewat gol Korsel di menit ke-9 namun akhirnya gol Korsel itu dianulir setelah pemain Korsel terlihat terperangkap offside usai wasit melihat tayangan VAR.
Gol pertama Indonesia pun dicetak striker moncer, Rafael Struick pada menit ke-15 lewat tendangan terukur dari luar kotak pinalti ke pojok gawang lawan.
Struick lagi-lagi mencetak gol kedua di menit ke-45+3, usai Korsel sempat menyamakan kedudukan karena Komang Teguh melakukan gol bunuh diri di menit ke-45+3 itu.
Di babak kedua, Korsel justru bisa kembali menambah gol, hingga membuat kedudukan skor terjadi di papan skor ketika mereka bermain dengan 10 pemain usai Lee terkena kartu merah.
Gol penyama kedudukan Korsel dicetak S.B Yeong di menit ke-84, dan skor imbang 2-2 bertahan hingga babak kedua usai, termasuk bertahan di babak tambaham waktu.
Erick Thohir pun memuji kedisiplinan, mental, dan motivasi tinggi para pemain untuk mencetak sejarah sehingga mampu bermain tanpa beban, dan hal itu menjadi kunci Timnas mampu menaklukkan sang juara di Grup B Piala Asia U-23 ini.
“Di olahraga, ada yang namanya momentum, dan saya lihat, sejak penyisihan grup, lalu di perempat final, momentum itu milik kita. Kini Timnas bisa melangkah ke semifinal, sangat logis jika target berikutnya final. Yang pasti, kami di PSSI, seluruh pemain dan ofisial, terus mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh rakyat dan pecinta sepakbola nasional. Saatnya meraih mimpi lebih tinggi,” punkgas Erick. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkar.news)