JAYAPURA, Lingkar.news – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua masih kekurangan dokter spesialis sehingga menerapkan sistem kontrak untuk memenuhi ketersediaan tenaga medis.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Aaron Rumainum mengatakan penerapan sistem kontrak dokter spesialis telah dilakukan di beberapa daerah seperti Kota dan Kabupaten Jayapura, Sarmi, dan Serui.
“Memang untuk kebutuhan dokter di Provinsi Papua masih kurang, hanya saja pemerintah baik pusat, provinsi, kabupaten, dan kota, terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujarnya, Kamis, 22 Agustus 2024.
Dinkes juga terus membuka program beasiswa bagi dokter spesialis baik dari pemerintah ataupun dari pihak lainnya.
“Kami masih mengharapkan bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang selalu membuka pendaftaran bentuk spesialis maupun konsultan, dengan begitu pemenuhan tenaga medis dapat terpenuhi,” tuturnya.
Namun fasilitas juga harus menjadi perhatian utama, karena jika tenaganya ada akan tetapi sarana tidak ada, maka sama saja tidak bisa mengoptimalkan layanan.
“Sarana dan prasarana harus menjadi perhatian juga karena bagaimana mau bekerja bi;a fasilitas tidak mendukung, kemudian soal kesejahteraan dan keamanan juga harus diperhatikan,” katanya.
Jika semua telah lengkap, ia memastikan angka kematian akan menurun. Oleh sebab itu pihaknya berpesan agar program kontrak tenaga dokter terus dijalankan, namun juga didukung dengan sarana dan prasarana. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)