WAMENA, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, melepas 50 anak jalanan setempat menempuh pendidikan di Yogyakarta guna mengembangkan pendidikan mental, rohani, kesehatan.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib mengatakan pengiriman 50 anak jalanan ke Yogyakarta merupakan program pemerintah daerah (pemda) yang telah tertuang dalam 100 hari kerja.
“Ini bagian dari upaya pemda dan masuk dalam visi misi kami untuk penanganan anak-anak jalanan atau disebut anak-anak aibon itu melekat serta disematkan kepada anak-anak yang kurang beruntung di jalanan,” katanya saat apel pagi di Halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Kamis, 19 Juni 2025.
Atenius mengatakan tanggung jawab penanganan anak-anak jalanan bukan hanya kepada pemerintah tetapi orang tua dan masyarakat.
“Dengan kondisi yang sudah berlarut-larut kami melihat, maka pemda merasa sangat penting untuk menangani anak-anak kita yang disebut sebagai anak jalanan atau anak aibon,” ujarnya.
Ia berharap anak jalanan yang dikirim ke bangku pendidikan bisa keluar dari stigma negatif dan dapat memiliki masa depan yang cerah dengan ilmu yang nantinya diperoleh.
“Mereka ini kelak bukan lagi anak jalanan atau anak aibon, tetapi diubah menjadi anak-anak yang memiliki harapan dan masa depan lebih baik,” terangnya.
Pihaknya mendata dan melihat kehidupan sehari-hari mereka seperti apa dan kenapa mereka ada di jalanan, sehingga dibina lebih baik dengan melihatkan organisasi pemuda lintas batas di Kabupaten Jayawijaya.
“Pemuda lintas batas yang berkoordinasi, mengumpulkan, mendata, mereka di jalanan serta mengajak mereka untuk bersekolah. Tujuan ini mulia maka pemerintah daerah bekerja sama dengan salah satu yayasan di Yogyakarta untuk memberangkatkan mereka menimba ilmu di sana,” bebernya.
Adapun 50 anak jalanan ini akan diberangkatkan secara bertahap. Tahap pertama diberangkatkan 20 orang pada Sabtu, 21 Juni 2025, sedangkan sisanya akan terbangkan seminggu setelahnya.
Jurnalis: Antara
Editor: Ulfa Puspa