JAKARTA, Lingkar.news – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengajak kaum muda untuk menggelorakan semangat Sumpah Pemuda menghadapi Pemilu 2024.
“Wajib bagi seluruh pemuda-pemudi anggota PDI Perjuangan untuk menggelorakan semangat Sumpah Pemuda dan ikrar Sumpah Pemuda tiap hari. Begitu kita bangun, kita gelorakan, kita satu tanah air, kita satu bangsa, kita punya bahasa persatuan, itu yang harus diwajibkan,” kata Hasto saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Dalam acara itu, selain kader PDIP, hadir juga perwakilan ormas kepemudaan nasional seperti Pemuda Muhammadiyah, FKPPI, KNPI, GMKI hingga Hipmi.
Hal itu lantaran saat ini situasi politik cenderung mengarah pada praktik-praktik politik identitas.
“Mereka mengklaim kebenaran sejarah atas perspektif kepentingan politik mereka,” ujarnya.
Hasto menegaskan, politik PDIP adalah politik kebangsaan yang mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia agar bisa menjadi pemimpin di antara bangsa di dunia.
“Itu politik kebangsaan kita. Politik Pemuda Indonesia adalah menggelorakan kepemimpinan itu, menggembleng diri sebagai calon-calon pemimpin,” ucapnya.
Untuk melawan tantangan dalam menghadapi Pemilu, Hasto juga meminta para Pemuda Indonesia menggelorakan semangatnya untuk menggembleng ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena tanpa melakukan riset dari inovasi, bangsa Indonesia tidak akan menjadi negara maju.
“Kalau kita tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan seluruh kekayaan alam, (akan) menjadi ajang pertarungan kepentingan asing ketika para pemuda Indonesia juga kehilangan sesuatu jiwa kepeloporannya untuk menyatakan bahwa kita bisa berdiri di atas kaki sendiri,” jelasnya.
Selain semangat Sumpah Pemuda, Hasto juga mengingatkan agar para pemuda Indonesia terus menggelorakan spirit dan menjiwai semangat Trisakti.
“Berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan,” tutupnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)