JAKARTA, Lingkar.news – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendorong agar pemerintah menyiapkan SDM Kesehatan yang fokus pada public health.
Hal ini menanggapi melonjaknya kasus DBD di Indonesia. Ia menyoroti peran masyarakat yang turun. Pada tahun 90-an upaya pemberantasan DBD yang melibatkan publik begitu gencar. Sehingga muncul gotong royong masyarakat dalam membersihkan lingkungan.
“Akhir-akhir ini saya lihat PSN (pemberantasan sarang nyamuk) lemah, tapi justru mengandalkan vaksinasi atau wolbachia. Pelibatan masyarakat rendah,” kata Politisi PDI Perjuangan ini, pada Senin, 25 Maret 2024.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah III mengatakan bahwa, pemerintah perlu memikirkan penyiapan SDM kesehatan di sektor public health untuk dapat menggerakkan masyarakat agar memandirikan masyarakat.
“Tidak semua urusan kesehatan itu selesai dengan pemerintah,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa, Indonesia termasuk lemah dalam hal ini, sehingga berdampak pada merebaknya penyakit seperti DBD, HIV, atau stunting karena tidak ada pendampingan dari tenaga kesehatan.
“Saya ingin ada roadmap penyiapan SDM kesehatan pada bagian public health, sehingga setiap saat bisa mendampingi masyarakat. Terutama saat mengalami masalah kesehatan dan tidak tergantung kepada kader kesehatan,” paparnya saat Rapat Kerja dengan Kementerian Kesehatan.
Edy menyebut, kapasitas kader kesehatan yang terbatas juga menjadi alasan dibutuhkannya SDM Kesehatan pada sektor public health.
Lonjakan kasus DBD yang terjadi ini juga membuat rumah sakit penuh seperti yang terjadi di DKI Jakarta.
“Ada masyarakat miskin yang terkena DBD dan mencari rumah sakit tapi selalu penuh,” ucapnya.
Ia pun mempertanyakan upaya dari pemerintah karena dirinya tidak ingin masyarakat yang terkena DBD terlambat ditangani.
“Masa urgent DBD ini lima hari. Jika tertolong kemungkinan besar sembuh. Jika terlambat bisa meninggal,” bebernya.
Diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga minggu ke-11 tahun 2024 kasus DBD di Indonesia mencapai 35.556. Sedangkan kasus kematian akibat DBD mencapai 290 orang. (Lingkar Network | Hms – Lingkar.news)