JAKARTA, LINGKAR – Presiden Joko Widodo optimis dan percaya jika 7,6 juta nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) dapat menaikkan kelas usahanya.
Jumlah itu setidaknya merupakan separuh dari jumlah nasabah PNM Mekaar yang ada saat ini, yakni sebanyak 15,2 juta nasabah.
“Saya optimistis paling tidak separuh nasabah PNM Mekaar sekarang ini bisa naik kelas. Mereka yang dari pengusaha mikro menjadi pengusaha kecil, dari pengusaha kecil ke pengusaha menengah, dan yang menengah menjadi pengusaha besar. Itu sudah sangat membantu perekonomian keluarga kita, juga bisa membantu perekonomian nasional,” ujar Presiden, saat bersilaturahmi dengan nasabah PNM Mekaar di Grha Bung Karno, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini.
Presiden Jokowi lebih lanjut mengungkapkan ada dua karakter yang harus dimiliki pengusaha agar dapat meningkatkan usahanya, yaitu disiplin dan kerja keras. Disiplin, misalnya dalam mengangsur cicilan pinjaman PNM Mekaar.
“Awalnya dimulai dari Rp2 juta, kemarin saya di Jogja ada yang sudah Rp10 juta dan Rp15 juta pinjamannya. Kalau ibu-ibu semuanya disiplin mengangsur, semangat kerja keras dalam berusaha akan meningkat lagi,” papar dia.
Menurut Presiden Jokowi, jika para ibu terbiasa disiplin mencicil pinjaman dalam jumlah kecil, maka tidak akan kesulitan saat meminjam dalam jumlah besar. Dituturkannya, hal ini dirasakan langsung dirinya saat menjadi pengusaha.
“Jika kita terbiasa disiplin, karakter itu akan menjadi bawaan perilaku. Ibu-ibu pinjam Rp10 juta dengan Rp1 miliar kalau karakternya disiplin maka akan terasa sama saja. Berat dan entengnya juga sama saja. Saya mengalami itu,” jelas dia.
Untuk karakter kerja keras, Presiden Jokowi berbagi pengalamannya saat merintis usaha dari nol. Berkat kerja keras, dirinya bisa menjual produknya hingga ke mancanegara dalam waktu relatif singkat.
“Saya juga pernah mengalami mulai dari nol di 1988. Menjual produk di Solo, tahun kedua bisa menjual ke Jakarta, tahun ketiga, saya bisa ekspor. Karena apa? Kerja keras,” terang dia.
Dicontohkannya, kalau teman-temannya kerja dari jam 8 sampai jam 4, maka dia mulai dari subuh sampai tengah malam.
“Pasti beda hasilnya, mereka yang kerja jam 8 sampai jam 4, dengan yang dari subuh sampai tengah malam. Percaya saya,” jelas dia.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengapresiasi produk-produk para nasabah PNM Mekaar yang dinilai memiliki kualitas sangat baik. Selain itu, dijual dengan harga sangat kompetitif. Dengan begitu, Presiden meyakini kalau negara lain akan kesulitan bersaing dengan produk UMKM Indonesia.
“Saya belikan tas buat Bu Jokowi seharga Rp25 ribu. Coba negara mana yang bisa menyaingi kita, kalau harga produknya sangat bersaing seperti ini. Barang yang lain juga harus seperti itu, harganya kompetitif dan bisa bersaing, kualitas, kemasan, dan packagingnya baik. Kemudian diberi nama yang baik, dan brandingnya bagus,” jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Iriana Joko Widodo, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Bupati Klaten Sri Mulyani, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi. (CR3 – LINGKAR.NEWS)