SOLO, Lingkar.news – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menyiapkan anggaran khusus untuk menangani kasus anak berisiko stunting dalam bentuk pemberian gizi seimbang.
Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tenga, Kamis, 8 Juni 2023 mengatakan bahwa anak dengan risiko stunting di Kota Solo jumlahnya mencapai ribuan.
“Makanya butuh tiga sampai empat miliar karena satu anak sampai usia enam bulan dikasih gizi terus-menerus, anggarannya kan Rp 5,3 juta per anak. Itu selama enam bulan,” katanya.
Ia menjelaskan, sejauh ini anggaran yang diperoleh dari CSR untuk penanganan stunting ada sekitar Rp 500 juta. Penanganan sudah dilakukan di sejumlah kelurahan, diantaranya Pucangsawit, Kauman, Pasar Kliwon, dan Mojosongo.
“Jadi mereka ada kelompok pendamping, masak tiap hari untuk anak makan pagi dan siang,” imbuhnya.
Sedangkan untuk anak penderita stunting, langkah yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta berupa pengawasan dan rutin pemberian susu.
Sementara hingga saat ini, jumlah kasus stunting di Kota Solo ada sebanyak 1.050 anak. Dari total tersebut, 700 diantaranya penanganannya sudah berjalan.
“Jadi kalau yang kami kejar itu yang berisiko agar tidak stunting. Termasuk ibu hamil,” ungkapnya.
Ia pun menyebut, dengan penanganan yang dilakukan setidaknya diharapkan otak anak dapat tetap berkembang secara baik.
“Meski kondisi terbatas paling tidak punya kemampuan berpikir baik untuk sekolahnya. Ada harapan sukses,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)