YOGYAKARTA, Lingkar.news – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menginginkan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Bawuran, Pleret Bantul, mampu mengolah sampah dari lima kabupaten/kota di provinsi itu menjadi bahan baku industri.
“Tanahnya luas, jadi harapan saya bukan hanya (sampah) Bantul dan Kota Yogya, siapa tahu Sleman juga lari ke situ, Kulon Progo, dan Gunungkidul pun bisa lari ke situ karena harapannya itu menjadi produk industri,” ungkap Sultan dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Selasa, 9 Juli 2024.
Sultan menegaskan ITF Bawuran tidak sekedar sebagai tempat pembuangan sampah saja, namun diproyeksikan menjadi tempat pengolahan sampah menjadi bahan baku industri.
Sampah yang diolah di ITF Bawuran sebanyak 80 persen akan menjadi bahan baku industri, sedang 20 persen sisanya menjadi pupuk untuk menyokong pertanian.
“Produknya ‘kan ada dan kita sudah tahu, bisa jadi mebel dan sebagainya, bukan sekadar sampah jadi pupuk. Pupuk itu hanya 20 persen, sisanya bahan baku industri dari sampah,” katanya.
Pembangunan ITF Bawuran merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di wilayah DIY.
ITF Bawuran yang berdiri di atas Sultan Ground, Bawuran, Pleret, Bantul, diproyeksikan mampu menerima 70 ton sampah per hari dan mengolahnya hingga 50 ton per hari.
Saat ini, pembangunan pada tahap I sudah selesai, dan menunggu pembangunan tahap II pada Agustus 2024. Proyek strategis ini membutuhkan dana besar sehingga pembangunannya dilakukan bertahap karena anggaran yang terbatas.
“Anggarannya tidak bisa satu tahap, harus dua tahap, nanti kan dimulai dan kami sudah sepakat untuk pelaksanaan itu,” kata Sri Sultan.
Sementara itu Sekda DIY Beny Suharsono memastikan pembangunan ITF Bawuran tidak mangkrak, akan tetapi pengelola sedang menunggu kucuran dana investor pada tahap kedua mendatang.\
Menurut dia, pembangunan ITF Bawuran membutuhkan waktu panjang, sehingga butuh bantuan investor, mengingat ITF tersebut nantinya akan menjadi tempat pengolahan sampah skala besar.
Beny menyebut sudah ada calon investor dari Amerika Serikat yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek ini.
“ITF Bawuran tidak batal, sudah ada investor yang masuk ada dari Amerika dan sudah datang ke Kepatihan,” ujar dia.
Beny menegaskan, di ITF Bawuran selain mengolah sampah, nantinya di sana juga akan dilakukan pengolahan hasil sampah.
“ITF Bawuran itu kan proses industri, butuh investasi. Gubernur juga sepakat investasi tidak jangka pendek, tapi jangka menengah dan panjang. Nantinya juga diolah tidak hanya sampah, tapi bahan baku industri,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)