SURABAYA, Lingkar.news – Dugaan teror bom terjadi di rumah Kusairi yang merupakan ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Dusun Timur RT 01 RW 03, Desa Nyalabuh Daya, Kabupaten Pamekasan.
Merespons kejadian tersebut, Polda Jawa Timur menerjunkan tim khusus untuk menyelidiki teror bom oleh orang tak dikenal di rumah Ketua KPPS Dusun Timur.
“Kami sudah menerjunkan tim khusus dari Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan petugas Kepolisian Resor Pamekasan,” kata Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto di Surabaya, Selasa, 20 Februari 2024.
Imam menyebut bom yang dilemparkan ke rumah Kusairi (52) tersebut, merupakan bom ikan sejenis bondet.
“Sudah kita identifikasi bahan dasarnya (peledak) kalau tidak salah dari bom ikan ya, bondet,” ujarnya.
Ia berharap motif teror terhadap rumah Ketua KPPS di Pamekasan dalam waktu dekat bisa segera terungkap. Begitu pula dengan pelaku juga secepatnya dapat ditangkap.
“Mudah-mudahan motif sama pelaku yang sedang didalami sama tim dalam waktu tidak terlalu lama, mudah-mudah dapat kita ungkap, doakan saja,” tuturnya.
Dalam peristiwa itu tidak ada korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia. Namun, pihaknya menegaskan akan bekerja keras mengungkap motif di balik aksi yang telah mengguncang kondusivitas pasca Pemilihan Umum 2024 di Pamekasan.
“Kita belum tahu motifnya. Kita tidak usah berandai-andai, biarkan tim bekerja dulu,” ucapnya.
Sampai saat ini, sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangan guna membantu proses penyelidikan. Hanya saja dari semua keterangan yang diperoleh di lapangan, petugas kepolisian belum mendapat petunjuk yang mengarah ke pelaku pelemparan bondet.
“Biarkan tim penyidik Polda Jatim me-back up Polres Pamekasan. Tim sedang bekerja kita tunggu saja,” ungkapnya.
Seperti diketahui rumah Kusairi Ketua KPPS yang juga berprofesi sebagai guru asal Dusun Timur RT 01, RW 03, Desa Nyalabuh Daya, Kabupaten Pamekasan, dilempar bom.
Pelemparan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Senin, 19 Februari 2024 pagi tadi. Akibatnya, rumah Kusairi rusak. Terutama bagian teras, genting serta plafon kamar.
Saat ledakan berlangsung, Kusairi diduga sedang tidak berada di rumah. Sehingga peristiwa ini tidak menyebabkan jatuhnya korban. Kendati demikian, kerugian material ditaksir belasan juta rupiah. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)