TUBAN, Lingkar.news – Maraknya hama wereng yang menyerang tanaman padi para petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ditindaklanjuti oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP2P) Kabupaten Tuban, dengan melakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal OPT) secara masif.
Salah satunya yang dilakukan di area persawahan Desa Sendang, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban yang menjadi atensi untuk dilakukan monitoring langsung.
Kabid Sarana Pertanian pada DKP2P Tuban, Hart Novembria saat dikonfirmasi menyampaikan, saat ini beberapa area persawahan yang ditanami padi di Kecamatan Senori sedang diserang hama wereng. Pihaknya, sudah mengecek langsung ke lokasi dan gapoktan juga meminta obat-obatan.
Selain melakukan monitoring di lokasi, kata Novi, panggilan akrab Hart Novembria, DKP2P juga mengajak para petani melakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal OPT).
“Gerdal ini sekaligus kita distribusikan obat-obatan berupa pestisida. Sebab pendistribusiannya berdasarkan permintaan kecamatan,” terang Novi, pada Selasa, 31 Januari 2023.
Novi menyatakan, pestisida ini tentu mengandung cairan kimia dan penggunaannya biasanya digunakan saat serangan hama yang mendadak. Namun, pihaknya menganjurkan agar para petani menggunakan yang nonkimia.
“Beberapa kelompok tani di sini sudah ada yang bisa membuat semacam pestisida alami atau nonkimia yang tidak mengganggu tanaman,” ujarnya.
Ia melanjutkan, dari hasil yang didatangi timnya terbukti bahwa pestisida nabati (pesnab) buatan petani ternyata ampuh.
“Ini tadi saya ikut praktik, tanaman padi yang terlihat diserang hama wereng disemprot dan langsung berjatuhan serta tidak kembali lagi. Luar biasa,” tuturnya.
Namun, diakui Novi, pesnab buatan petani ini belum pernah diuji laboratorium, tapi sudah banyak dipakai oleh para petani dan terbukti manjur serta harga bahannya lebih murah.
“Selain Kecamatan Senori, Gerdal juga telah dilakukan di Merakurak, Singgahan, Parengan dan Soko. Karena ini masih awal tahun, rencananya tetap menyeluruh,” tegasnya.
Ia mengimbau, demi mencegah serangan hama wereng dianjurkan para petani menggunakan pestisida alami nonkimia dan bahannya pun, bisa menggunakan daun sirsak, daun pepaya, dan beberapa bahan alami lainnya.
“Kita juga harap, para petani yang sudah berhasil untuk mensosialisasikan kepada para petani lainnya, sebab ini sudah terbukti berhasil dan bisa ditiru,” tukas perempuan yang juga ketua TP PKK Tuban itu.
Sebab, diakuinya, saat ini para petani telah mempersiapkan masa panen. Sehingga, jangan sampai terlambat dalam mengantisipasi serangan hama wereng ini.
“Eman-eman soale sebentar lagi sudah memasuki masa panen,” imbuhnya.
Novi menyampaikan, serangan hama wereng ini diakibatkan cuaca yang tidak menentu beberapa pekan terakhir, yaitu, cuaca hujan dan cuaca panas yang bergantian.
Untuk itu, pihaknya berharap melalui Gerdal OPT ini pengendalian serangan hama wereng bisa dilakukan serentak agar hama wereng tidak bisa berpindah-pindah.
“Makanya kita menggandeng penyuluh pertanian di setiap kecamatan gunanya agar bisa menginstruksikan kepada Gapoktan melakukan Gerdal OPT secara bersama-sama,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)