JEPARA, Lingkar.news – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Jepara, Jawa Tengah semakin meluas. Terhitung per Minggu, 17 Maret 2024 ada 6 desa di 6 kecamatan yang terendam banjir, yaitu Desa Sowan Kidul (Kecamatan Kedung), Desa Batukali (Kecamatan Kalinyamatan), Desa Welahan (Kecamatan Welahan), Desa Gerdu (Kecamatan Pecangaan), Desa Mayong Kidul (Kecamatan Mayong), dan Desa Dorang (Kecamatan Nalumsari).
Tanggap terhadap kondisi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta segera meninjau sejumlah titik lokasi banjir di Jepara. Ia menyebut, hampir 25 desa yang ada di Jepara terdampak banjir. Secara rinci, 6 desa yang terkena banjir disebabkan tanggul jebol dan lainnya karena limpasan air yang meluap dari sungai.
“Hari ini kami mengunjungi lokasi banjir di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung; Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan; Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan; Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong; dan Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari,” ucap Edy saat ditemui di sela meninjau korban banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, pada Minggu, 17 Maret 2024.
Ketinggian banjir di Jepara, kata dia, bervariasi sekitar 50 cm hingga 90 cm. Ia mengaku akan memetakan kembali saluran pembuangan air seperti di Batukali, Mayong Kidul, dan Dorang.
“Nanti kami rembuk kembali dengan Pemda (Pemerintah Daerah) dan kami harap masyarakat paham dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tuturnya.
Edy menyebutkan, total seluruh pengungsi yang ada di Desa Dorang saat ini berjumlah sekitar 233 warga. Sejumlah pengungsi, kata Edy, ada yang sudah mengalami gatal-gatal, flu, dan masuk angin.
“Tidak ada korban jiwa akibat banjir di Jepara, hanya sakit ringan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan, ketinggian banjir di Desa Dorang mencapai 1 meter sampai 2 meter.
Ia menyatakan, proses evakuasi warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari sudah dilakukan mulai Sabtu, 16 Maret 2024 pukul 19.00 dan masih berlangsung sampai Minggu pagi, 17 Maret 2024. Mereka yang dievakuasi akan ditempatkan di posko pengungsian yang ada di SDN 2 Dorang, belakang Balai Desa Dorang.
“Proses evakuasi ini memprioritaskan kelompok lanjut usia, anak-anak, dan ibu hamil terlebih dahulu,” ujarnya.
Arwin menyebut, di posko pengungsian tersedia fasilitas dapur umum dan medis. Dapur umum tersebut menyediakan ribuan porsi makanan sahur dan berbuka puasa bagi para warga yang terdampak.
“Kami targetkan untuk sahur dan buka sekitar 2.000 sampai 2.500 porsi,” imbuhnya.
Terkait stok beras untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir di Jepara, kata dia, masih aman. Namun untuk kebutuhan lauk dan air mineral masih kurang.
Oleh sebab itu, pihaknya mempersilakan masyarakat yang ingin berdonasi agar bisa mendatangi TKP.
“Silakan bagi yang ingin berdonasi dan membantu korban banjir bisa langsung ke TKP (Tempat Kejadian Peristiwa),” pintanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara juga telah membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban banjir di Jepara, Jawa Tengah.
Pemkab Jepara membuka dapur umum di dua titik, yaitu di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan dan Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Koran Lingkar)