JEPARA, Lingkar.news – Kasus gagal ginjal pada masyarakat usia muda hingga harus menjalani perawatan cuci darah mengalami tren peningkatan. Salah satu pemicu penyakit tersebut yakni konsumsi makanan serta pola hidup tidak sehat.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif, meminta masyarakat khususnya orang tua untuk selektif memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anaknya.
“Harus jadi perhatian masyarakat untuk selektif memilih mengkonsumsi makanan. Anak-anak sekarang banyak dimanja jajan-jajanan dan dibebaskan oleh orang tuanya. Orang tua juga harus selektif dalam memilih makanan maupun minuman untuk anak,” terang anggota DPRD Jepara dari fraksi PPP yang akrab disapa Gus Haiz ini.
Cintai Ginjal Anda! Gagal Ginjal di Kalangan Muda Cukup Tinggi
Gus Haiz mengatakan konsumsi makanan atau minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko kesehatan anak.
“Saya memang kurang begitu memahami tentang kandungan-kandungan dalam makanan, tapi setahu saya memang jajanan bagi anak-anak sekarang kandungan gulanya dan yang lainnya sangat tinggi sekali sehingga bisa berdampak pada kesehatan anak,” ucapnya.
Ia pun mengajak para orang tua untuk menerapkan pola hidup sehat kepada anak-anaknya, agar anak-anak di Jepara sehat dan dapat terhindar dari penyakit.
“Ini harus kita selamatkan dengan cara memulai hidup sehat, selain itu, anak-anak juga diajarkan makan makanan yang lebih sehat. Orang tua harus betul-betul mengawasi, karena anak-anak ini kan asal makan enak tidak tahu bahayanya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Muhammad Hafiz Aini, Sp.PD mengatakan bahwa saat ini kondisi gagal ginjal tertinggi di Indonesia dialami oleh pasien di bawah usia 50 tahun dan harus segera ditangani oleh dokter agar tidak memperparah kondisi ginjal.
“Berdasarkan survei di Indonesia, ternyata nomor satu atau tertinggi kejadian gagal ginjal terjadi pada pasien di bawah 50 tahun, dan bisa kita anggap sebagai pasien usia muda,” kata Hafiz dalam gelaran wicara daring di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024. (Lingkar Network | Tomi Budianto/Anta – Lingkar.news)