SEMARANG, Lingkar.news – Jawa Tengah mendapat alokasi vaksin PMK (penyakit mulut dan kuku) sebanyak 400 ribu dosis. Sebanyak 200 ribu dosis didistribusikan dalam tiga tahap pada Januari, Februari, Maret. Lalu 200 ribu dosis pada pertengahan tahun 2025 sebagai vaksin ulangan.
Kepala Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah, Irna Kartika Wati, menjelaskan alokasi vaksin itu dari pemerintah pusat yang berasal dari APBN. Sebanyak 40.000 dosis vaksin PMk didistribusikan sejak 14 Januari 2025.
“Untuk di Jateng distribusi vaksin tertinggi berada di Kabupaten Blora, yang menerima sebanyak 5.600 dosis, dimana kemarin angka PMK tinggi juga, dan saat ini telah mencapai 533 kasus, ” terangnya saat dihubungi via WhatsApp pada Jumat, 17 Januari 2025.
Irna menyebutkan kasus PMK di Jateng masih fluktuatif dengan total mencapai 6.584 kasus per 16 Januari 2025. Ternak yang sembuh ada 750 ekor, mati 367 ekor, disembelih 120 ekor.
Kabupaten Wonogiri tercatat dengan persebaran PMK tertinggi saat ini yakni 1.471 kasus.
“Kasus tertinggi saat ini ada di Wonogiri, karena letaknya yang berbatasan dengan Jawa Timur, kemungkinan darisana masuk ke pasar-pasar di Wonogiri. Walaupun saat ini pasar sudah ditutup, tapi ternaknya kan sudah pada masuk ke Jateng,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa penangan PMK sudah dilakukan di kabupaten maupun kota, salah satunya dengan memberikan vaksin dan melakukan disinfeksi.
“Jadi penanganannya vaksinasi untuk ternak yang sehat, kalau yang sakit harus diobati,” ujarnya.
Cegah PMK Meluas, 5 Akses Pengiriman Ternak ke Jateng Diperketat
Beberapa kriteria hewan ternak yang layak divaksin yakni wajib sehat, umur minimal 3 bulan dan tidak kondisi bunting.
Di sisi lain, Plt Kepala Disnak Keswan Jateng, Hariyanta, menambahkan bahwa pelayanan pengambilan vaksin untuk kabupaten/kota di Jateng telah dimulai pada 13 Januari 2025. Distribusi vaksin PMK tahap pertama sebanyak 40.000 dosis sudah berjalan di pertengahan Januari.
“Kemudian bulan Februari kita akan mendapat lagi 120 ribu dosis, Maret 40 ribu dosis, total 200 ribu dosis,” ujarnya, Selasa, 14 Januari 2025.
Selain itu vaksinasi dosis kedua akan diulang pada pertengahan tahun. “Nanti kita akan mendapat 200 ribu dosis lagi, dipertengahan tahun untuk vaksin ulangan,” tandasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)