DEMAK, Lingkar.news – Batik Ijo merupakan salah satu Industri Kecil dan Menengah (IKM) binaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan.
IKM Batik Ijo adalah salah satu IKM batik yang mengangkat motif khas Demak dan juga umum. IKM ini berada di Desa Sedo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. IKM Batik Ijo terus berupaya meningkatkan eksistensinya di kancah regional maupun nasional.
Pemilik IKM Batik Ijo, Wilis Janu Andreanna mengatakan, dirinya merintis bisnis tersebut sejak tahun 2012 namun ia mulai fokus di tahun 2015.
IKM Batik Mlatiharjan Binaan Dinnakerind Demak Latih Pelajar Membatik
“Kalau saya merintis sejak tahun 2012 saat itu sambil kuliah juga, kuliah kalau saya mulai fokusnya itu di tahun 2015,” kata Wilis, pada Senin, 19 Juni 2023.
Dalam proses pembuatannya, Batik Ijo menggunakan teknik cap dan tulis.
“Kalau di sini ada dua macam pembuatan, yaitu cap dan tulis,” bebernya.
Wilis juga mengadakan pelatihan ke berbagai sekolah di sekitar, mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Kadang-kadang juga saya adakan pelatihan kepada pelajar-pelajar SD sampai SMA. Biasanya seminggu sekali untuk anak-anak SD datang ke sini diberi pelajaran terkait membatik dan lain-lain,” jelasnya.
Biasanya, ia memberikan pelatihan membatik atau menggambar bagi pelajar SD. Sedangkan untuk pelajar tingkat SMA, ia mengaku memberikan pelatihan ketika diundang untuk datang ke sekolah.
Dari bisnisnya tersebut, ia sukses meraup omzet Rp 50 juta hingga Rp 80 juta per bulan.
“Untuk omzet kalau ramai bisa Rp 50 juta sampai Rp 80 juta,” ungkapnya.
Ia berharap, pengrajin batik khususnya di Kabupaten Demak mempunyai generasi penenurus.
“Sekarang itu susah cari orang yang bisa membatik di Demak. Harapannya, semoga batik di Demak ini bisa terus ada generasinya,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinnakerind Demak Agus Sukiyono sangat mendukung para pelaku IKM batik memberikan pelatihan membatik kepada para pelajar.
“Batik ini kan khas Indonesia jangan sampai direbut oleh negara lain,” kata Agus Sukiyono.
Ia berharap, melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pelaku IKM batik, dapat menumbuhkan semangat para pelajar untuk mencintai batik dan menjadi generasi penerus dalam melestarikan batik.
“Dengan mereka (pelaku IKM, red) memberi pelatihan-pelatihan membatik, semoga nantinya batik ini ada generasi penerusnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)