SEMARANG, Lingkar.news – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah mencatat 24 titik wilayah yang belum memiliki sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri maupun swasta.
Calon murid baru di daerah tersebut pun harus mendaftar ke sekolah terdekat melalui jalur domisili khusus dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB).
“Blank spot-nya yang tidak memiliki SMA/SMK baik negeri maupun swasta ada 24 titik. Termasuk salah satunya di Kemalang, Klaten. Kalau Kemalang bisa segera dibangun, berarti nanti berkurang jadi 23 titik,” ujar Kasubag Program Disdikbud Jateng, Roberto Agung Nugroho, pada Senin, 16 Juni 2025.
Wilayah blank spot SMA/SMK tersebut tersebar di Klaten, Wonogiri, Pemalang, Pati, dan beberapa daerah lainnya.
SD 1 Wergu Wetan Kudus Bantu Siswa dan Orang Tua Daftar Akun SPMB
Untuk menjamin hak pendidikan siswa, Disdikbud Jateng menyediakan kuota khusus sebesar 33 persen pada jalur domisili bagi siswa dari daerah-daerah tersebut.
Roberto menjelaskan bahwa solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan pembangunan unit sekolah baru (USB). Karena itu, Disdikbud Jateng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk segera melakukan pengadaan lahan sebagai langkah awal.
“Pendirian USB itu adalah kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota. Kami berharap kabupaten bisa mendukung dengan menyiapkan lahannya. Nantinya pembangunan sekolah akan dilakukan oleh provinsi melalui perjanjian kerja sama,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa meskipun SMA/SMK Negeri berada di bawah naungan Pemprov Jateng, namun tanggung jawab dalam penyediaan layanan pendidikan merupakan kewajiban bersama.
“Kami mengimbau pemerintah daerah untuk turun tangan mengatasi permasalahan blank spot ini demi pemerataan akses pendidikan yang berkeadilan bagi semua warga,” tandasnya.
Jurnalis: Rizky Syahrul
Editor: Ulfa Puspa