SEMARANG, Lingkar.news – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengungkapkan kesiapan menghadapai cuaca ekstrem terus dioptimalkan mulai dari sarana prasaran hingga personel.
“Persiapan tentunya kita optimalkan, dari sisi personel, peralatan sarana prasarana, kita stand by-kan 24 jam. Personel secara shift juga bergiliran,” jelas Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono, saat dihubungi via WhatsApp pada Jumat, 31 Januari 2025.
Selain itu terkait kebutuhan logistik kebencanaan, Endro memastikan masih cukup untuk menghadapi cuaca ekstrem.
“Logistik kita cukup, tapi harapannya cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang segera mereda,” imbuhnya.
Endro juga menyinggung terkait hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada 29 hingga 30 Januari 2025 tercatat menyebabkan beberapa bencana seperti pohon tumbang dan atap roboh, juga longsor di beberapa titik.
“Pohon tumbang total ada di 31 titik, tanah longsor terdapat 11 titik, atap rumah roboh ada 15 kasus. Syukur tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Kemudian BPBD juga mencatat terdapat 15 titik banjir pada periode tersebut, dan saat ini sebagian besar sudah surut. Tinggal beberapa titik seperti di Jalan Raya Kaligawe masih ada genangan air.
“Beberapa wilayah masih terdapat genangan. Kami juga telah mengoptimalkan rumah pompa,” bebernya.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyatakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi.
“Hujan dan angin kencang ini sudah berturut-turut sejak kemarin, ini artinya harus waspada bencana hidrometeorologi. Untuk masyarakat yang berada di wilayah dekat pohon untuk berhati-hati karena rawan tumbang, selain itu juga waspada potensi banjir dan tanah longsor,” tegasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)