Lingkar.news – Siapa yang tidak kenal dengan Es Puter. Minuman yang bentuknya seperti es krim, namun dari segi rasa, bahan, toping serta alat pembuatannya yang berbeda.
Penikmat Es Puter ini dapat menjumpainya di jalan Kiai Kaborongan, Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Tepatnya di samping kanan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Pati. Usaha Es Puter ini milik Cak Nardi (52), warga asli Pati, yang sudah berdiri sejak 25 tahun silam.
“Berjualan Es Puter ini sejak 25 tahun lalu. Awal mula berjualan karena dulunya itu saya pegawai kantor honorer yang gajinya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari, dan akhirnya saya berani membuka usaha sendiri bersama istri saya. Bisa buat Es Puter ini juga karena di ajari sama tetangga kontrakan yang aslinya dari Solo,” terangnya.
Es Puter ini diminati banyak orang, terutama anak sekolah, pekerja, serta masyarakat sekitar. Cak Nardi (52) juga mengungkapkan semenjak harga BBM naik sepi pembeli.
“Semenjak BBM naik, sepi peminat. Mungkin jyga karena efek ekonomi yang dominan lebih mengutamakan isi bensin kali ya. Padahal dulu waktu pandemi itu malah rame pembeli lo,” imbuhnya.
Es Puter Cak Nardi (52) ini buka dari pukul 09.00 hingga jam 15.00. Untuk harganya ia mematok Rp6000 per cup. Dengan varian toping seperti roti tawar, susu coklat serta tape ketan.
Omset sehari yang di dapat tidak menentu. Karena ia merasa bahwa penghasilan nya tidak stabil. Ia juga menuturkan bahwa akhir-akhir ini hanya bisa menjual sekitar 2,5 kilogram Es Puter.
Namun, dengan usaha yang di tekuninya kini, ia bisa mencukupi kebutuhan keluarga serta bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Meski harus dengan jatuh bangun, harapan ia semoga usahanya tetap eksis, di kala masa sekarang yang semua serba mengikuti tren minuman kekinian. (Lingkar Network | Lingkar.news)