Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Risiko Penularan Cacar Monyet

Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Risiko Penularan Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet. (Istimewa/Lingkar.news)

Lingkar.news – Cacar Monyet (monkeypox) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis). Monyet adalah inang utama dari virus monkeypox, karena itulah penyakit ini disebut dengan cacar monyet.

Cacar monyet pertama kali muncul di Kongo pada tahun 1970. Pada awalnya, penyakit cacar monyet punya gejala yang mirip dengan cacar air, yaitu bintil berair. Namun, saat penyakit sudah mulai berkembang, bintil berair akan berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, atau ketiak akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Yuk, kenali gejala cacar monyet, penyebab, dan juga risiko penularan cacar monyet dengan menyimak artikel berikut ini.

Gejala Cacar Ponyet

Dilansir dari WHO, kemunculan gejala cacar monyet terbagi dalam dua periode infeksi yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit.

Pada periode invasi, terjadi dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virus pertama kali. Jika seseorang berada di periode invasi, maka akan menunjukkan beberapa gejala cacar monyet, seperti demam, sakit kepala hebat, sakit punggung, nyeri otot, asthenia, dan limfadenopati (pembekakan kelenjar getah bening). Jadi, pembekakan kelenjar getah bening ini yang menjadi ciri perbedaan antara cacar monyet dengan jenis cacar lainnya.

Sedangkan pada periode erupsi kulit, periode ini terjadi pada 1-3 hari setelah demam muncul. Gejala utama dalam fase ini adalah munculnya ruam kulit. Pertama kali ruam akan muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Perkembangan ruam mulai dari bintik hingga menjadi keropeng di kulit umumnya terjadi dalam waktu kurang lebih 10 hari. Biasanya, akan membutuhkan waktu sekitar 3 minggu hingga seluruh keropeng pada kulit tubuh bisa mengelupas sendiri.

Penyebab Cacar Monyet

Virus cacar monyet berasal dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus meliputi virus variola penyebab cacar (smallpox), virus vaccinia (yang digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Sebagian besar kasus cacar monyet yang dialami manusia disebabkan oleh penularan dari hewan. Virus yang berasal dari hewan dapat memasuki tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit, saluran pernapasan, selaput lendir, dan mukosa (air liur).

Risiko Penularan Cacar Monyet

Seseorang akan lebih berisiko untuk terjangkit penyakit ini ketika elakukan kontak secara langsung tanpa memakai alat pelindung dengan bintang liar, melakukan kontak dekat dengan monyet yang terinfeksi virus penyakit ini, mengonsumsi daging dan bagian tubuh lain binatang liar, apalagi tanpa terlebih dulu dimasak hingga matang, merawat orang yang mengalami cacar monyet, dan melakukan penelitian terhadap virus monkeypox di laboratorium.

Menurut centers for disease control, penularan cacar air dari hewan ke manusia juga bisa terjadi lewat gigitan hewan, kontak langsung dengan cairan atau lesi kulit hewan atau kontak tidak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Kasus penularan monkeypox dari satu orang ke orang lain umumnya sangat minim. Penularan virus cacar monyet antar manusia seringnya berlangsung dari droplet yang berasal dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi virus tersebut. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version