• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 2, 2025
Lingkar.news
No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
Lingkar.news
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Lingkar.news
Home Artikel

Mengulas Lebih Jauh Proyek Ambisius “Food Estate”

Redaksi by Redaksi
28-Jan-2024 12:11
in Artikel, Nasional
Mengulas Lebih Jauh Proyek Ambisius “Food Estate”

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkunjung ke lahan Food Estate pertanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: Humas Kementan

831
VIEWS
WhatsappFacebookTwitter

Jakarta – Konsep “Food Estate” atau lumbung pangan menjadi topik hangat dalam diskusi publik, khususnya terkait upaya Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Proyek ini dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari aspek teknis hingga sosial-ekologis, yang mendesak evaluasi mendalam.

Daftar Isi :

  • Visi Pemerintah dan Implementasi “Food Estate”
  • Pentingnya Food Estate dalam Konteks Krisis Global
  • Sejarah dan Pelajaran dari Implementasi Sebelumnya
  • Dampak dan Kritik Terhadap “Food Estate”
  • Kesimpulan dan Langkah ke Depan

Visi Pemerintah dan Implementasi “Food Estate”

Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, menganggap “Food Estate” sebagai solusi jangka panjang untuk masalah ketahanan pangan. Program ini diharapkan dapat menggantikan solusi jangka pendek, seperti impor beras, dengan mengembangkan produksi pangan terintegrasi meliputi pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Namun, realisasi “Food Estate” bukan tanpa hambatan. Proyek ini memerlukan waktu yang lama, riset mendalam, dan penerapan teknologi yang tepat. Selain itu, program ini juga menghadapi tantangan dalam hal sosial budaya, alih fungsi lahan pertanian, dan dampak lingkungan.

BERITATERKAIT

Gaduh RUU Polri, Prabowo: Kewenangan Polisi Tak Perlu Ditambah

Gaduh RUU Polri, Prabowo: Kewenangan Polisi Tak Perlu Ditambah

8 April 2025
Ketua KOI Ingatkan PSSI Tidak Terlena Sanksi Ringan FIFA

Ketua KOI Ingatkan PSSI Tidak Terlena Sanksi Ringan FIFA

10 April 2023

Pentingnya Food Estate dalam Konteks Krisis Global

Dalam konteks global, urgensi “Food Estate” meningkat seiring dengan krisis pangan yang diperburuk oleh perubahan iklim dan pandemi COVID-19. Dengan pertambahan jumlah penduduk dan kondisi geopolitik yang tidak menentu, Indonesia memandang perlu untuk memiliki cadangan pangan yang lebih besar dan ketahanan pangan yang lebih kuat.

Sejarah dan Pelajaran dari Implementasi Sebelumnya

“Food Estate” bukanlah konsep baru di Indonesia. Sejak era Presiden Soeharto, telah ada upaya untuk menerapkan konsep lumbung pangan, seperti Proyek Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah. Namun, proyek ini mengalami kegagalan karena kurangnya kajian sosio-ekologis dan ketidaksesuaian dengan kondisi sosial budaya lokal.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, upaya serupa dilakukan melalui program “Merauke Integrated Energy Estate” (MIFEE) di Papua. Proyek ini juga menemui hambatan, terutama terkait dampak lingkungan dan sosial budaya.

Pada era Presiden Jokowi, “Food Estate” kembali diterapkan di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua. Meski bertujuan baik, proyek ini masih memerlukan penyempurnaan dalam hal teknologi, riset, dan implementasi.

Dampak dan Kritik Terhadap “Food Estate”

“Food Estate” juga menghadapi kritik, terutama terkait potensi konflik agraria, kerusakan lingkungan, dan dampak sosial. Program ini dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi petani lokal dan memicu masalah pangan baru.

Kesimpulan dan Langkah ke Depan

“Food Estate” merupakan proyek ambisius dengan tujuan mulia dalam mewujudkan ketahanan pangan. Namun, tantangan yang ada memerlukan evaluasi dan penyempurnaan yang mendalam. Solusi efektif dan formulasi yang tepat dalam implementasi menjadi kunci agar proyek ini dapat berhasil dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Indonesia. (Rara – Lingkar.news)

Tags: Food EstateMenteri PertahananPrabowo SubiantoPresiden JokowiPresiden Soeharto
SendShareTweet

Berita Terkait

JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025
Nasional

JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025

by Rosyid
1 Juni 2025

JAKARTA, Lingkar.news - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon...

Read moreDetails
Subsidi Upah Rp 150 Ribu Bagi Pekerja Bakal Cair Bulan Ini

Subsidi Upah Rp 150 Ribu Bagi Pekerja Bakal Cair Bulan Ini

1 Juni 2025
Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes Imbau Warga Waspada

Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes Imbau Warga Waspada

31 Mei 2025
Sekolah Gratis SD-SMP, DPR Usul Reformasi Alokasi Dana Pendidikan

Sekolah Gratis SD-SMP, DPR Usul Reformasi Alokasi Dana Pendidikan

31 Mei 2025
Penulisan Ulang Sejarah  RI Tuai Kritik, Keluarga Pahlawan Tak Pernah Dilibatkan

Penulisan Ulang Sejarah  RI Tuai Kritik, Keluarga Pahlawan Tak Pernah Dilibatkan

31 Mei 2025

EPAPER KORAN LINGKAR

Featured Post

JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025
Nasional

JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025

by Rosyid
1 Juni 2025

JAKARTA, Lingkar.news - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II di Hall Dewan...

Subsidi Upah Rp 150 Ribu Bagi Pekerja Bakal Cair Bulan Ini

Subsidi Upah Rp 150 Ribu Bagi Pekerja Bakal Cair Bulan Ini

1 Juni 2025
Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes Imbau Warga Waspada

Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes Imbau Warga Waspada

31 Mei 2025
Sekolah Gratis SD-SMP, DPR Usul Reformasi Alokasi Dana Pendidikan

Sekolah Gratis SD-SMP, DPR Usul Reformasi Alokasi Dana Pendidikan

31 Mei 2025
Penulisan Ulang Sejarah  RI Tuai Kritik, Keluarga Pahlawan Tak Pernah Dilibatkan

Penulisan Ulang Sejarah  RI Tuai Kritik, Keluarga Pahlawan Tak Pernah Dilibatkan

31 Mei 2025

Trending Post

  • Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Nonton Video Viral Lewat Yandex Browser Jepang atau Yandex Ru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep ayam kecap pedas manis sederhana ala rumahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Buat Roti Pisang Kukus Terenak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Resep masakan sehari-hari agar tidak bosan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Post Terbaru

PWM dan PWNU Jateng Tanggapi Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis
Jateng

PWM dan PWNU Jateng Tanggapi Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis

by Rosyid
1 Juni 2025

SEMARANG, Lingkar.news – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan negara menggratiskan biaya pendidikan dasar di satuan pendidikan SD, SMP, dan...

Waspada PMK-LSD, Pemkot Malang Cek Kesehatan Hewan Kurban Besok

Waspada PMK-LSD, Pemkot Malang Cek Kesehatan Hewan Kurban Besok

1 Juni 2025
Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Tewaskan 19 Orang, 6 Masih Hilang

Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Tewaskan 19 Orang, 6 Masih Hilang

1 Juni 2025
Rano Karno Dorong KPI Perkuat Ekosistem Penyiaran Sehat

Rano Karno Dorong KPI Perkuat Ekosistem Penyiaran Sehat

1 Juni 2025
Facebook Instagram Youtube RSS
Lingkar.news

Lingkar News adalah web resmi dari Lingkar Media Group Network Meliputi Lingkar TV Lingkar Jateng, Lingkar Jatim, Lingkar Jogja dan Lingkar Jabar

Media Network Kami :

  • Jateng
  • Jabar
  • Jatim
  • Jogja
  • Papua
  • Banten
  • Tentang Kami
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya