Melihat Kampung Gerabah di Kendal, Warisan Nenek Moyang yang Tergerus Waktu

BERTAHAN: Sumini seorang pengrajin grabah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang masih eksis di tengah kemajuan teknologi. (Robison/Lingkar.news)

BERTAHAN: Sumini seorang pengrajin grabah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang masih eksis di tengah kemajuan teknologi. (Robison/Lingkar.news)

Lingkar.news – Kampung Langenharjo merupakan sebuah tempat di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang dulu menjadi kiblat perajin gerabah. Namun kabarnya kini menghadapi tantangan serius. 

Berpuluh tahun lalu, Kampung Langenharjo seolah menjelma menjadi kampung gerabah. Sebab kala itu hampir semua warga di kampung  mengabdikan diri pada kerajinan membuat gerabah, menciptakan tungku, gentong, cuek, vas bunga, kendil, dan karya lainnya.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai memudar. Keturunan perajin gerabah, seperti di banyak tempat lainnya, beralih ke pekerjaan lain dan meninggalkan warisan seni nenek moyang mereka.

Salah satu peninggalan hidup dari masa kejayaan perajin gerabah di Kampung Langenharjo adalah Rusmadi, seorang perajin berusia 69 tahun. 

Sejak berumur 7 tahun, Sumini (45) telah menyaksikan dan menjadi bagian dari kehidupan gerabah di kampungnya.

“Saya tumbuh dalam lingkungan di mana semua orang membuat gerabah. Mulanya saya hanya membantu, namun lama kelamaan, saya jadikan pekerjaan tetap,” ujar wanita 45 tahun pada Lingkar.

Sumuni menyampaikan bahwa dahulu hampir seluruh masyarakat Langenharjo Kendal terlibat dalam seni membuat gerabah. 

Hasil karyanya dibeli oleh pedagang dari luar kota, memberikan mata pencaharian bagi para perajin.

Sayangnya seiring berjalannya waktu, banyak perajin gerabah yang meninggal dunia, dan keturunan mereka enggan meneruskan tradisi ini. 

Menurut Sumini, pekerjaan ini dianggap kotor, sehingga banyak anak muda beralih ke pekerjaan lain.

“Pesanan gerabah tidak seperti dulu lagi, hasilnya pun kurang untuk makan keluarga sebulan. Selain itu, banyak masyarakat beralih ke alumunium dan plastik,” ujar Sumini. (Lingkar Network | Robison – Lingkar.news)

Exit mobile version