Legenda Mistis Sendang Senjoyo, Petilasan Kasultanan Pajang di Tengaran Semarang

Sejumlah warga berendam di kolam petilasan Kasultanan Keraton Pajang di Sendang Senjoyo, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, belum lama ini. (Angga Rosa/Lingkar.news)

Sejumlah warga berendam di kolam petilasan Kasultanan Keraton Pajang di Sendang Senjoyo, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, belum lama ini. (Angga Rosa/Lingkar.news)

Lingkar.newsSendang Senjoyo yang berada di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang di kenal sebagai tempat rekreasi dan ritual. Tak heran jika pada Sabtu dan Minggu tempat tersebut dipadati pengunjung untuk berekreasi.

Bahkan pada hari tertentu, seperti malam Jumat Kliwon sendang yang berada di desa yang berbatasan dengan Kota Salatiga itu, juga ramai pengunjung. Mereka sengaja datang pada malam hari untuk melakukan ritual. 

Pengunjung Sendang Senjoyo, tak hanya berasal dari Desa Tegalwaton atau Tengaran saja. Banyak warga dari daerah Salatiga, Boyolali, Semarang yang sering datang ke Sendang Senjoyo hanya sekedar untuk mandi. 

Adapun tujuan mereka berendam di Sendang Senjoyo adalah untuk mencari berkah dan mukjizat. Konon orang yang melakukan ritual berendam pada malam hari di Sendang Senjoyo keinginannya bisa tercapai dan orang sedang sakit bisa sembuh. 

“Banyak orang yang berendam pada malam Jumat Kliwon. Mereka tirakat dan berendam di Sendang Senjoyo untuk berdoa agar hajatnya (keinginan) terkabul. Ada juga orang yang berendam untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya,” kata Tugiran (54) warga Tegalwaton, belum lama ini.

Tugiran menceritakan, menurut legenda, Sendang Senjoyo merupakan salah satu petilasan Kesultanan Keraton Pajang. Joko Tingkir atau Mas Karebet dari Kesultanan Pajang sebelum menjadi penguasa dan mendapat gelar Sultan Hadiwijoyo sempat bertapa di Sendang Senjoyo.

“Menurut cerita para leluhur, Joko Tingkir pernah tirakat (bertapa) di Sendang Senjoyo. Setelah tirakat di Sendang Senjoyo, Joko Tingkir kembali ke kerajaan untuk meneruskan perjuangannya hingga akhirnya bisa menjadi pengusa di Kesultanan Pajang dan mendapat gelar Sultan Hadiwijoyo,” ujarnya.

Hingga saat ini, Sendang Senjoyo diyakini masih memiliki petuah. Tak sedikit orang yang melakukan ritual di sumber air ini dan kabarnya apa yang menjadi keinginannya bisa terkabul.

“Banyak pula orang yang tirakat di Sendang Senjoyo untuk membersihkan jasmani serta rohani dari penyakit medis dan gangguan kekuatan gaib dan akhirnya bisa sembuh,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Sendang Senjoyo Samiran (60) warga Ampel, Boyolali menuturkan, Sendang Senjoyo merupakan tempat yang sakral dan diyakini bisa mendatangkan berkah bagi orang yang tirakat di tempat tersebut. 

“Sendang Senjoyo ada kaitannya dengan petilasan Joko Tingkir dan memiliki kekuatan gaib yang dipercaya bisa mendatangkan berkah bagi orang yang mandi di Senjoyo. Dan saya mandi di sini untuk ngalap (mencari) berkah agar diberi kekuatan dan kesehatan,” tuturnya.

Menurut dia, kepercayaan yang diyakininya sudah turun temurun sejak lama. Bahkan, Samiran mengaku sering melakukan ritual tirakat di Senjoyo untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Saya sering ke sini (Senjoyo). Biasanya saya kesini pada malam Jumat Kliwon. Niatnya mau mandi malam di Senjoyo, khususnya di sendang yang konon pernah digunakan untuk tirakat Joko Tingkir,” ucapnya. (Lingkar Network | Anggo Rosa – Lingkar.news)

Exit mobile version