Lingkar.news – Golongan Putih atau disingkat Golput, pada dasarnya merupakan gerakan moral yang dicetuskan pada 3 Juni 1971 di Balai Budaya Jakarta.
Golput bukan ha lasing bagi kita. Banyak generasi muda yang memilih menjadi golput daripada ikut mencoblos. Padahal, pilihanmu menentukan masa depan bangsa 5 tahun yang akan datang.
Berikut ini beberapa dampak negatif jika kamu memutuskan untuk golput dari pada menggunakan hak suaramu.
1. Menimbulkan gerakan radikal
Menurut Pengamat Perencanaan Pembangunan Nasional, Syahrial Loetan dampak negatif dari golput salah satunya yaitu bisa menimbulkan gerakan radikal.
Kelompok yang tidak menggunakan hak suara pada saat pemilu berpotensi menjadi kekuatan yang dapat melakukan “sabotase” atas program-program yang telah disusun oleh pemerintah yang dikomandoi oleh Presiden terpilih.
Risiko ini dapat berupa “pembelokan” arah pembangunan, maupun berupa hambatan yang dapat memperlambat laju pembangunan.
2. Pudarnya demokrasi
Saat Pemilu, kita sebagai rakyat Indonesia diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani. Memilih calon yang menurut kita layak jadi pemimpin bangsa ini.
Apabila golput semakin berkembang, rakyat Indonesia bisa mengalami krisis identitas. Rakyat Indonesia malah tidak akan menerapkan lagi yang namanya demokrasi di kehidupan. Padahal rakyat Indonesia adalah rakyat demokrasi.
3. Merugikan Negara
Pada saat melaksanakan pemilu, biaya yang dikeluarkan oleh negara tidaklah sedikit.
Pemerintah pasti akan mengeluarkan dana untuk mendapatkan kotak suara, dan juga kertas pemilu beratus juta lembar.
Ditambah lagi dengan biaya distribusi dan biaya pendukung lainnya yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan Pemilu.
Nah, jika memutuskan untuk golput, sama halnya menyianyiakan semuanya sehingga bisa dianggap merugikan negara.
4. Berpotensi manipulasi suara
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan, bahwa jika kita golput akan memperbesar potensi manipulasi suara. Saat seseorang tidak menggunakan hak pilih, berarti ada satu surat suara yang tidak terpakai.
Tidak hanya sampai di situ, surat suara yang tidak terpakai akan membuka potensi terjadinya kecurangan.
Jika kamu golput, harapan untuk memperbaiki nasib suatu daerah menjadi lebih baik akan hilang. Pasalnya setiap suaramu memiliki dampak yang besar terhadap nasib rakyat dan daerahnya.
5. Proyek pembangunan pemerintah kurang terdukung
Dampak negatif dari golput lainnya adalah tidak terdukungnya program pemerintah, yang padahal program tersebut cukup efektif. Hal ini karena kurangnya minat masyarakat.
Tingkatan minat tadi juga turun karena adanya berbagai pihak yang memutuskan untuk golput. Padahal, apabila mereka tidak golput, maka program pemerintah tadi sudah bisa berjalan dengan semestinya.
Dari beberapa dampak buruk golput di atas, apakah kamu masih memilih untuk tetap golput saat Pemilu 2024?. Marilah kita mulai menentukan sikap untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat agar Indonesia menjadi lebih maju. (Lingkar Network | Shinta – Lingkar.news)