Lingkar.news – Pahlawan tanpa tanda jasa adalah julukan yang disematkan kepada sosok guru. Julukan tersebut mengisyaratkan bahwa peran dan jasa yang dilakukan oleh guru layaknya seorang pahlawan.
Menjadi seorang guru tidaklah mudah. Hal itu disampaikan oleh alumni UIN Walisongo Semarang, Nayla Almuna (23).
Menurutnya, guru memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa, serta memiliki keterampilan dan kecerdasan.
Ia mengatakan meski profesi guru disematkan menjadi seorang pahlawan. Namun, penghargaan terhadap guru tidaklah sebanding dengan besarnya jasa yang diberikan.
“Dari sisi finansial sangat jauh dari harapan,” ungkapnya
Padahal guru adalah sosok yang meluangkan waktu serta mengajarkan ilmu secara tulus untuk mendidik dan mengajar siswa. Namun, kesejahteraan hidup masih jauh dibanding dengan profesi lainya.
“Hal itulah kiranya menjadi salah satu yang melatarbelakangi mengapa guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” ujarnya.
Naila mengaku banyak tantangan yang ia lalui selama menjadi guru. Baik secara eksternal maupun internal.
Meski begitu, ia tetap profesional dalam melakoni profesi yang sudah ia kerjakan selama 3 tahun ini.
Mengenal Miftah Farid, Guru TK Viral yang Punya Konten TikTok Edukatif
“Menjadi guru sudah 3 tahun, banyak tantangan yang dihadapi selama itu,” ujarnya.
Ia mengaku sempat ingin mengundurkan diri untuk menjadi guru. Namun kecintaan kepada siswanya lah yang membuat ia terus bertahan meski banyak cobaan bertubi tubi selalu datang.
“Kalau enggak cinta, saya sudah keluar dari dulu,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib guru salah satunya soal kesejahteraan. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)