Lingkar.news – Tidak ada yang mudah dalam hidup ini. Hal itu seperti yang dialami Dyah Siska Liliana yang dipecat dari tempat kerja karena hamil. Alhamdulillah, ia justru sukses usaha kosmetik hingga memiliki brand sendiri.
Pengalaman pahit yang ia alami itu, membuat perempuan yang dipanggil Siska ini terpacu untuk melaluinya dengan kerja keras dan perjuangan panjang.
Lahir dari keluarga sederhana dengan ayahnya yang hanya seorang teknisi listrik, Siska belajar untuk jadi perempuan yang tak manja.
“Setelah lulus kuliah, saya langsung bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Sebulan bekerja dan dapat gaji pertama, Ayah saya meninggal. Mau tidak mau sebagai anak tunggal saya harus jadi tulang punggung keluarga,” ujarnya saat ditemui di klinik kecantikannya yang berada di Jalan UMK Kavling Segaran, Desa Dersalam, Kabupaten Kudus.
Putri semata wayang ini mengaku, setahun bekerja di pelatihan ketrampilan kemudian pindah jadi Customer Servise (CS) perusahaan kartu seluler dan menikah. Namun ketika hamil, Siska malah diberhentikan karena perusahaan tak berkenan mempekerjakan perempuan hamil.
“Di PHK saat keadaan hamil. Suatu hal yang harusnya dihadapi dengan bahagia, tapi malah mendapat tamparan seperti ini. Nahasnya, sebulan sebelum anak lahir, suami saya juga di PHK dari tempat kerjanya,” kenang Siska.
Setelah buah hati lahir, segala peluang usaha dicobanya. Selagi tak membutuhkan modal besar, Siska mencobanya. Ia pun merintis berbagai usaha mulai dari berjualan es krim, menjual jilbab, dan lainnya.
Hingga pada tahun 2016, dirinya bergabung menjadi reseller salah satu produk kecantikan.
“Saya benar-benar merintis dari bawah. Saat itu saya memasarkan produk sambil merawat Ibu saya yang sedang sakit keras. Ketika merawat itulah, Ibu sering mendoakan agar saya jadi orang sukses,” ungkapnya.
Hari demi hari ia lalui, mulai dari mengurus keluarga, memasarkan produk dan merawat ibunya yang sedang sakit. Setelah penjualannya cukup bagus dan jaringannya cukup banyak, Siska pun nekat untuk jadi agen produk kecantikan meski saat itu harus bayar Rp 200 juta.
“Saya katakan nekat, karena uang Rp 200 juta itu terkumpul dari pinjaman teman-teman. Saya bersyukur dalam waktu singkat uang itu bisa kembali. Memang benar doa orang tua itu nyata adanya,” tuturnya.
Siska mengaku, penghasilan jadi agen salah satu produk kecantikan ini sangat bagus dan masih ditekuninya hingga saat ini. Pengalamannya jadi agen produk kecantikan membuatnya ingin berkiprah lebih jauh lagi ke dunia skincare.
Setelah berselang waktu, ia pun mendirikan klinik kecantikan dan mempunyai brand sendiri dengan nama Nuna Beauty.
Menurutnya, pemberian kata Nuna berawal dari kata “nun” terdapat tokoh-tokoh Islam juga berawal dari kata “nun” jadi dirinya yakin nama itu spesial. Produknya juga memiliki berbagai keunggulan seperti tekstur yang sangat ringan, lembut, dan mudah meresap.
“Jika rutin menggunakannya, kulit akan putih, cantik natural, kulit terkesan sehat alami tanpa terlihat putih buatan namun tetap glowing ala artis Korea,” papar ibu tiga anak tersebut.
Dia mengatakan, produknya tersebut sangat aman untuk digunakan karena sudah bersertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serta saat ini sudah didaftarkan untuk sertifikasi halalnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)