Manokwari, Lingkar.news – Pemkab Manokwari melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Parekrafbud) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp400 juta untuk merehabilitasi tempat-tempat wisata pada tahun 2025.
Immanuel Pangaribuan selaku Kepala Dinas Parekrafbud Manokwari, pada Senin (23/12), mengatakan rehabilitasi objek wisata tersebut untuk mempercantik wajah Manokwari yang akan menjadi tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV Tahun 2025.
“Untuk rehabilitasi objek wisata kita menyasar tiga objek wisata yaitu Pantai Bakaro, Pantai Pasir Putih dan Pulau Mansinam. Tapi fokus utamanya di Pantai Bakaro dan Pulau Mansinam, di Pasir Putih hanya pembersihan-pembersihan saja,” ujarnya.
Pada rehab di Pantai Bakaro, pihaknya fokus untuk membenahi sejumlah fasilitas yang sudah rusak seperti gazebo pantai maupun spot-spot untuk swafoto.
Sedangkan di Pulau Mansinam, pihaknya juga akan melakukan pembenahan fasilitas karena di lokasi tersebut akan dijadikan salah satu tempat untuk pameran dan stan UMKM.
“Objek wisata tersebut perlu kita benahi karena penyelenggaraan Pesparawi menjadi potensi untuk mendapatkan pendapatan daerah melalui pariwisata. Kita lakukan antisipasi kalau peserta setelah lomba akan jalan-jalan ke tempat-tempat wisata,” katanya.
Ia mengatakan, karena keterbatasan anggaran pihaknya tidak bisa melakukan pembenahan semua fasilitas pariwisata sehingga pelaku industri wisata maupun pelaku ekonomi diimbau untuk melakukan pembenahan secara swadaya.
“Kedatangan peserta Pesparawi yang berjumlah 8.000 orang ini tidak hanya menguntungkan pemerintah tapi juga juga akan menguntungkan pelaku bisnis wisata di Manokwari,” ujarnya.
Ia menambahkan berbagai kegiatan pariwisata juga akan diselenggarakan untuk memeriahkan Pesparawi di Kabupaten Manokwari di antaranya pameran dan karnaval budaya.
Penyelenggaraan karnaval budaya, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan provinsi-provinsi peserta Pesparawi.
“Untuk karnaval ini kita akan memberdayakan paguyuban di Manokwari. Paguyuban yang ada akan bergabung dengan utusan dari masing-masing provinsi sehingga bisa menjadi ajang silaturahmi dengan saudara dari kampung halaman,” ujarnya.
Sedangkan kegiatan pameran budaya akan dijadikan ajang promosi kerajinan-kerajinan lokal Manokwari kepada para peserta dari berbagai provinsi di Indonesia tersebut.
“Sehingga para peserta sebagai tamu kita bisa mengetahui betapa kekayaan budaya dan produk-produk kriya dari Manokwari,” ujarnya. (rara-lingkar.news)