JAKARTA, Lingkar.news – Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini kemungkinan tidak akan terlaksana. Hal ini karena Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan pemindahan ASN ke IKN masih menunggu keputusan dari pemerintah yang baru di bawah Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Ia menambahkan, berdasarkan arahan yang baru disebut bahwa pemerintah masih harus menuntaskan ekosistem IKN yang ada di Kalimantan Timur.
“Saat ini sebenarnya sudah ada 500 unit apartemen yang siap huni, tetapi kondisi infrastruktur jalanan masih berdebu, begitu juga sistem digital yang masih perlu dituntaskan,” kata Azwar Anas di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan, Kementerian PANRB telah menyiapkan rencana atau plan A, B, dan C, tetapi itu semua masih akan menunggu arahan dari presiden yang baru nanti.
Sembari itu, persiapan terus dimatangkan serta fasilitas perkantoran dan lain-lain, yang sekarang menurut dia progress-nya menggembirakan. Namun terkait kapan waktunya, Azwar menegaskan bahwa semuanya tergantung pemerintahan berikutnya.
Jokowi Pindah ke IKN Mulai September, Disusul Pemindahan ASN Gelombang Pertama
Sebab, saat ini semuanya masih dalam proses transisi dari pemerintahan di bawah Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Ya kalau waktu tentu itu keputusan ada pada pemerintahan yang baru untuk memutuskan, tetapi yang pasti kami sudah mempersiapkan sejumlah skenarionya,” ujar Bupati Banyuwangi Periode 2016-2021 itu.
Sementara itu, salah satu langkah pemindahan ASN ke IKN, direncanakan terdiri atas ASN kementerian/lembaga, formasi CPNS khusus IKN tahun 2024, termasuk kuota khusus putra/putri terbaik di Provinsi Kalimantan Timur, serta mutasi pegawai ASN pemda provinsi tersebut.
Namun, fokus kebijakan pemindahan IKN saat ini adalah pada masa jangka pendek (short term). Jangka pendek itu adalah fase pertama, yang berfokus pada perpindahan kelembagaan dan ASN serta efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di IKN melalui pola kerja digital.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan ekosistem Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur sudah mulai terbentuk.
“Jadi ekosistem (IKN) sudah mulai terbentuk, dan kita mempunyai keyakinan ini akan terus bergulir. Kita Kementerian Investasi sangat berbahagia karena investor asing sudah mulai masuk kurang lebih dua minggu terakhir ini,” ujar Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 30 September 2024.
Kementerian Investasi terus berupaya secara proaktif dalam menarik investasi yang memiliki dampak berkelanjutan dan berkesinambungan untuk masuk ke IKN.
“Kita mesti proaktif kepada mereka dan kita harus terbuka serta juga dari segi peraturan regulasi dan penyediaan lahan. Kita meyakini sekarang sudah terbentuk ekosistemnya. Alhamdulillah ke depannya kita akan memilih yang mempunyai dampaknya berkesinambungan dan berkelanjutan,” kata Rosan.
Tunggu Apartemen Rampung, ASN akan Segera Dipindahkan ke IKN
Sebagai informasi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan bahwa terdapat tambahan lima perusahaan asing yang berinvestasi di IKN dengan total dana 165 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,51 triliun (kurs hari ini = Rp15.190).
Salah satunya, perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities PTe Ltd, yang berinvestasi sebesar 65 juta dolar AS (Rp987,35 miliar) untuk membangun panel surya bertenaga 50 megawatt (MW).
Tidak hanya di bidang energi, ia menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan asal Singapura, Raffles Education Limited, juga berminat menanamkan modalnya di IKN.
Rosan menuturkan bahwa masuknya investasi asing ke IKN tersebut menunjukkan bahwa investor swasta maupun BUMN dapat bekerja sama dan tidak perlu saling bersaing.
Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi di Indonesia, ia menilai bahwa hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit, sehingga memerlukan peran BUMN dan swasta untuk merealisasikannya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)