2025 Jadi Tahun Terakhir Penyelenggaraan Haji yang Dikelola Kemenag

2025 Jadi Tahun Terakhir Penyelenggaraan Haji yang Dikelola Kemenag

Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) memimpin Apel Hari Santri 2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024. (Antara/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyampaikan penyelenggaraan ibadah haji 2025 adalah yang terakhir dikelola Kementerian Agama.

“Ini adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola Kemenag,” kata Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, 17 Januari 2025.

Oleh karena itu Menag meminta jajarannya untuk dapat memberikan pelayanan sepenuh hati bagi jamaah calon haji Indonesia. Menurutnya memberikan pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, serta kenyamanan menjadi komitmen pemerintah Indonesia saat ini.

“Jadi kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jamaah haji Indonesia,” kata dia.

Biaya Haji 2025 Disahkan, Jamaah Bayar Rp55,4 Juta

Saat ini, kata Menag, jamaah calon haji Indonesia sudah tersenyum karena ada penurunan biaya haji. Tidak lama lagi, mereka akan kembali tersenyum karena akan menginjakkan kaki di Tanah Suci.

“Senyum ketiga para jamaah haji akan tercipta Ketika mereka pulang dan menjadi haji mabrur. Artinya, manasik haji juga perlu kita perhatikan betul. Kita ciptakan senyuman-senyuman ini,” tuturnya.

Dia menyebutkan bahwa pengelolaan haji di Indonesia mendapatkan apresiasi pemerintah Arab Saudi. Menurut Menteri Haji dan Umrah Tawfiq F. Al Rabiah, penyelenggaraan haji Indonesia dilakukan dengan tujuan kemaslahatan umum.

Warga Usia 90 Tahun ke atas akan Dilarang Berangkat Haji

“Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Menurut mereka, Indonesia kalau memikirkan sesuatu bukan hanya untuk jamaahnya sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan umum untuk haji seluruh dunia dan bagaimana mempromosikan haji yang humanis,” jelasnya.

Haji yang humanis menurut Menag adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin.

“Jadi kita bukan memamerkan kekecewaan tetapi justru pameran kedamaian, pameran kesejukan. Nah itu sangat diapresiasi, Indonesia dianggap sangat memperhatikan kemaslahatan,” kata Menag.

Pemerintah Arab Saudi juga mengapresiasi Indonesia karena pengelolaan haji yang dimiliki amat profesional.

“Alhamdulillah kita dibaca (oleh Pemerintah Arab Saudi) bahwa Indonesia sangat profesional. Karena saat ini, langsung kita lihat on the spot, apa yang perlu kita perbaiki, kita bicarakan dan itu berbuah poin semuanya,” terangnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version