Batu, Lingkar.news – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Jawa Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk pengadaan wahana wisata bianglala yang merupakan salah satu ikon wisata Kota Batu di alun-alun daerah setempat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Selasa (21/1), mengatakan anggaran pengadaan bianglala berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Kami sudah menyiapkan anggaran untuk (penggantian) bianglala dari APBD Kota Batu 2025, nilainya Rp7 miliar,” kata Aries.
Dia menyatakan bahwa penganggaran dana untuk pengadaan fisik wahana wisata di Alun-Alun Kota Batu melalui serangkaian proses panjang.
Saat pembahasan penentuan besaran anggaran yang dibutuhkan, Aries menyatakan bahwa sempat muncul tiga opsi skema, yakni membeli baru, sewa, atau pihak ketiga.
Tetapi, dalam proses pembahasan itu jajaran pemerintah daerah sepakat melakukan pembelian baru dan proyek pengadaan dilakukan melalui tahapan lelang.
“Akhirnya keputusan kami beli (baru), tinggal eksekusi. Spesifikasinya berbeda, nanti lewat proses lelang,” kata dia.
Aries menyatakan bahwa keputusan membeli baru bianglala tersebut mempertimbangkan beberapa aspek, seperti keselamatan, keamanan, dan prospek ke depan.
Pasalnya, bianglala yang ada saat ini kondisinya sudah rusak dan tidak beroperasi sejak sekitar dua tahun lalu.
Bianglala tersebut, lanjutnya, tak hanya sebatas wahana, tetapi merupakan ikon dari Kota Apel yang sudah dikenal wisatawan.
Aries berharap kembali beroperasinya wahana wisata bianglala di Alun-Alun Kota Batu mampu menarik kunjungan wisatawan lebih banyak ke daerah setempat.
“Ini menjadi ikon Kota Batu dan dari dulu kalau melihat alun-alun di sini ada bianglala. Pangsa pasarnya untuk berbagai kalangan, sehingga bisa menikmati,” ujar dia.
Pemkot Batu juga telah mengalokasikan anggaran senilai Rp500 juta untuk merenovasi taman di Alun-Alun Kota Batu.
“Jadi total keseluruhan anggarannya Rp7,5 miliar untuk yang ferris wheels (bianglala) dan perbaikan taman,” katanya.
Selain itu, Pemkot Batu merencanakan penataan Pasar Laron yang lokasinya masih berada satu kawasan dengan Alun-Alun Kota Batu.
Aries menuturkan bahwa langkah ini bertujuan untuk menghadirkan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang ke Kota Batu.
“Sebenarnya kemarin sudah ada inisiatif untuk merapikan wilayah di sekitar alun-alun. Jadi nanti menjadi pasar pedagang kaki lima (PKL) yang terintegrasi. Artinya, tidak menumpuk,” tutur dia. (rara-lingkar.news)