SURABAYA, Lingkar.news – Sejak pemberangkatan pertama pada Minggu 12 Mei 2024 dini hari, hingga kini sebanyak 7.418 jamaah calon haji (CJH) Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, sudah mendarat di Madinah.
“Kalau dari kelompok terbang (kloter) maka sudah 20 kloter diberangkatkan dari Asrama Haji ke Juanda lalu ke bandara di Madinah,” ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Abdul Haris kepada wartawan di Surabaya, Kamis 16 Mei 2024.
Kendati demikian masih terdapat 12 orang terpaksa menunda keberangkatannya karena sakit, yakni delapan orang, serta empat orang pendamping.
Jamaah yang sakit adalah dua orang masuk kloter 7 asal Lamongan, seorang dari kloter 8 asal Lamongan, seorang dari kloter 12 asal Tuban, seorang dari kloter 14 asal Surabaya, seorang dari kloter 16 asal Kabupaten Madiun, seorang dari kloter 17 asal Magetan, dan seorang lagi dari kloter 18 asal Magetan.
Sakit yang diderita para jamaah antara lain gagal ginjal, anemia, fraktur, dimensia, gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan.
“Kita doakan semoga para jamaah segera pulih dan dapat segera menyusul berangkat ke Tanah Suci seperti yang telah diharapkannya selama ini,” ucap dia.
Sementara itu, pada hari ini ada 5 kloter yang dijadwalkan memasuki asrama haji yakni kloter 21 dan kloter 22 dari Kota Malang pada pukul 08:00 WIB, kloter 23 dari Kota Malang pada pukul 13:50 WIB, kloter 24 merupakan gabungan dari Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Surabaya serta kloter 25 dari Kabupaten Ngawi pada pukul 18.30 WIB.
Di sisi lain, petugas juga masih menemukan beberapa barang yang seharusnya tidak boleh dimasukkan ke tas tenteng jamaah, seperti silet, gunting, alat cukur, paku hingga pisau.
“Benda-benda tajam yang dipakai keperluan sehari-hari boleh dibawa ke Tanah Suci asalkan disimpan di tas koper bagasi. Jika disimpan di tas tenteng maka diamankan oleh petugas,” kata Haris.
Selain itu, masih ada juga para jamaah yang membawa cairan lebih dari 100 milliliter di tas tenteng seperti sampo, minuman, kecap dan madu.
“Cairan yang boleh masuk tas tenteng maksimal 100 ml, kalau lebih silakan dikemas sesuai standar penerbangan dan disimpan di tas bagasi,” tutur dia. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)