JEPARA, Lingkar.news – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko menghadiri acara Wisuda Tahfidz ke-2 Yayasan Darul Hikmah Menganti, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung di Gedung Wanita R.A. Kartini Jepara pada Senin, 8 Mei 2023. Wisuda diikuti 709 santri dan siswa dari empat lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Darul Hikmah Menganti, yang terdiri dari pondok pesantren, MI, MTs, dan MA.
Sebanyak 709 peserta wisuda tahfidz itu terdiri dari 476 siswa Madrasah Ibtidaiyah, 108 siswa Madrasah Tsanawiyah, 444 Madrasah Aliyah, dan 9 santri ndalem Pondok Pesantren Darul Hikmah.
Peserta wisuda tersebut menyelesaikan jumlah juz yang berbeda-beda. Kategori 1 juz sebanyak 261 siswa. Kategori 2 juz ada 137 siswa. Kategori 3 juz terdapat 136 siswa. Kategori 5 juz sebanyak 93 siswa. Kategori 8 juz diikuti 34 siswa. Kategori 10 juz ada 17 siswa. Kategori 15 juz sebanyak 17 siswa dan kategori 30 juz terdapat 14 siswa.
Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan Forkopimda Kabupaten Jepara, Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara Muh Habib, dan sejumlah perwakilan lembaga Pendidikan Islam di Jepara.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan bahwa, para penghafal Al-Quran akan membawa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bermoral, baik, dan membawa berkah bagi daerahnya.
“Maka dengan wisuda tahfidz ini, saya sampaikan terima kasih dan rasa bangga dari Pemerintah Kabupaten Jepara,” kata Sekda Jepara, Edy Sujatmiko.
Kepada pengurus yayasan, Sekda Jepara meminta agar seluruh siswa dijaga semangatnya untuk terus belajar. Apalagi, kata Edy, Kabupaten Jepara masih punya pekerjaan rumah mengembalikan anak tidak sekolah (ATS) kembali ke bangku pendidikan.
Sekda Jepara menyatakan, berdasarkan data Pusdatin Kemendikbud per 1 April 2023 terdapat 5.230 anak Jepara usia 6 sampai 21 tahun yang ada dalam status anak putus sekolah.
“Jika disempitkan lagi, ada 4.440 anak Jepara usia 7 sampai 18 tahun yang berstatus sebagai anak tidak sekolah (ATS). Rinciannya, 1.409 drop out dan 3.031 lulus melanjutkan. Kami bersama pemdes dan seluruh stakeholders tengah berupaya mengembalikan ke jalur pendidikan. Baik ke sekolah, mengikuti Kejar Paket, maupun PKBM melalui dua program pendampingan yaitu Gerakan Yuk Sekolah Meneh (GYSM) dan Gerakan Remaja Hebat (GRH),” tutur Sekda Jepara.
Sementara itu, Pengasuh Yayasan K.H. Asyhari Tamam mengatakan, yayasan yang dipimpin telah menjaga akidah ahlussunnah wal jamaah sejak tahun 1955.
“Kami selalu siap menjaga NKRI harga mati,” ucap K.H. Asyhari Tamam.
Di sisi lain, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jepara Muh Habib menuturkan bahwa, dia merupakan salah satu alumni Madrasah Darul Hikmah. Ia menyebut, lulusan Yayasan Darul Hikmah banyak yang berkiprah di pemerintahan, berbagai lembaga, hingga menjadi kyai, dan tokoh di masyarakat. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)