SUKOHARJO, Lingkar.news – Usai insiden puluhan siswa keracuanan makanan menu program makan bergizi gratis (MBG), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukoharjo tetap melanjutkan program tersebut.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani, mengatakan usai kejadian siswa SDN Dukuh 03 keracunan makanan kemarin saat ini pihaknya melakukan edukasi dan sosialisasi soal kebersihan makanan.
“Kami melakukan ke tiga wilayah sasaran di SD Bulakan, Kriwen, dan Dukuh,” ujar Kunari, Jumat, 17 Januari 2025.
Soal gejala mual, muntah, dan pusing yang dialami sejumlah siswa, kata dia, sudah dilakukan pengecekan dengan skrining kesehatan.
“Untuk yang punya gejala mual, muntah, pusing kami lakukan pengobatan,” sambungnya.
Ia mengatakan ada sebanyak 40 anak yang mengalami gejala tersebut usai menyantap makanan program MBG.
“Tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit, kami lakukan observasi. Semua dalam keadaan baik-baik saja dan kondusif,” terangnya.
Siswa Keracunan Makanan Menu MBG di Sukoharjo, Ini Penyebabnya
Salah satu siswa yang mengalami gejala mual dan muntah, Melani mengatakan sebelumnya mencium terlebih dahulu aroma makanan yang akan dimakan.
“Tadi makannya enak. Tadi ada pepaya, tempe, nasi, oseng-oseng sama telur. Sama kemarin lebih enak ini,” ungkapnya.
Sebelumnya siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan usai makan menu program MBG, Kamis, 16 Januari 2025.
Kepala SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih, mengatakan peristiwa siswa keracunan makanan menu MBG di Sukoharjo terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Lilik menyampaikan makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, makanan tersebut disantap oleh para siswa. Usai makan, beberapa siswa merasa mual dan pusing.
“Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah,” ujarnya, Kamis, 16 Januari 2025.
Dari 200 siswa yang ada di sekolah tersebut, ada sekitar sepuluh anak yang merasa mual setelah makan.
Para siswa yang merasakan gejala tersebut merupakan siswa kelas 1-6. Mereka juga mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu hari ini.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani mengatakan Kodim 0726 Sukoharjo yang mengelola SPPG telah mengakui proses pemasakan ayam kurang matang.
“Ayamnya tidak matang, sudah diakui dari Kodim,” ungkapnya.
Sedangkan para siswa yang mengalami gejala tersebut langsung diberikan obat oleh pihak puskesmas.
“Yang kena itu cuma mual dan muntah, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit. Sudah kami tangani, setelah kami observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” sambungnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)