Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Muatan Lokal PAUD di Pekalongan

Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Muatan Lokal PAUD di Pekalongan

ANTISIPASI DINI: Bunda PAUD Kota Pekalongan Inggit Soraya (tengah) bersama Kabid PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah pada acara peluncuran kurikulum muatan lokal PAUD di Kota Pekalongan. (Antara/Lingkar.news)

PEKALONGAN, Lingkar.news Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah meluncurkan kurikulum muatan lokal mitigasi bencana pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), yang mencakup pembelajaran mengenai upaya pencegahan hingga penanggulangan bencana.

Hal ini agar pengetahuan anak-anak mengenai bencana alam, pencegahan, dan penanggulangannya bisa bertambah.

“Kami berharap dengan diluncurkan kurikulum mulok (muatan lokal) ini dapat membentuk pemahaman anak usia dini bahwa negara kita rawan bencana, memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan arah kebijakan Merdeka Belajar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, pada Sabtu, 3 Desember 2023.

Dia menyampaikan bahwa wilayah Kota Pekalongan rawan mengalami bencana alam seperti banjir dan rob pada musim penghujan.

Penerapan kurikulum muatan lokal mengenai mitigasi, menurut dia, ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan anak mengenai potensi bencana alam beserta upaya pencegahan dan penanggulangannya.

“Materi bencana yang disampaikan tidak hanya kebakaran dan banjir, namun mereka akan dikenalkan juga pada bencana lain seperti gempa dan gunung meletus,” katanya.

Dengan bekal pengetahuan tentang kebencanaan, ia mengatakan, anak-anak setidaknya mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana.

Bunda PAUD Kota Pekalongan Inggit Soraya mengapresiasi implementasi kurikulum muatan lokal mitigasi bencana pada tingkat PAUD dan peluncuran buku pedomannya.

Menurutnya, penerapan kebijakan itu penting untuk membangun ketangguhan anak.

“Ini penting agar anak usia dini lebih siap mental,” jelasnya. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)

Exit mobile version