DEMAK, Lingkar.news – Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak menghadirkan influencer (pemengaruh) dalam Dialog Revitalisasi Wisata Religi Kabupaten Demak dengan tema Renaissance Demak Menapaki Kembali Kejayaan.
Pemengaruh media sosial, Ade Bhakti, mengatakan bahwa wisata Demak jika berhasil dikembangkan bisa menarik masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung.
Meski Kabupaten Demak identik dengan sebutan Kota Wali dan memang terkenal dengan wisata religinya namun Ade menilai Demak masih menyimpan berbagai potensi di sektor lainnya yang sebetulnya mendukung pengembangan pariwisata.
Ade yang juga merupakan content creator (pencipta konten) mengungkapkan bahwa konsep pengembangan pariwisata bisa memanfaatkan media sosial.
“Sosial media juga ternyata bisa dimanfaatkan dalam promosi pariwisata. Sebagian besar menggunakan sosial media untuk kepo. Dan itu jika masyarakat mencari kata-kata kunci di media sosial tentang pariwisata itu bisa jadi memudahkan,” ujar Ade.
Menurut Ade, media sosial mudah digunakan oleh siapa saja. Konten-konten sepele tentang pariwisata yang diunggah di media sosial bisa memberikan informasi baru bagi masyarakat.
“Pariwisata jika dikembangkan dengan baik, semua warga masyarakat Kabupaten Demak bisa ikut merasakan,” ungkapnya.
Dirinya menyadari bahwa proses agar pariwisata bisa berkembang memang membutuhkan waktu pangjang serta pengelola harus kreatif dalam menyelenggarakan berbagai event.
“Kalau di Semarang, seperti saat saya masih di Disbudpar Kota Semarang, Kota Lama bisa dikembangkan itu prosesnya sangat panjang. Melalui event-event pariwisata besar,” kata Ade mencontohkan.
“Kemudian ada Mahakarya Goa Kreo. Konsepnya bukan lagi sebuah pagelaran jadul, tetapi dikemas sedemikian rupa, membuat menarik bagi kalangan milenial, jadi tinggal kemasannya seperti apa,” tutupnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)