DEMAK, Lingkar.news – Sebanyak 15 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang ada di Kabupaten Demak menerima bantuan program pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
“Kabupaten Demak ada 30-an BLKK. Namun saat ini, hanya 15 BLKK yang dibuka dan ditunjuk dari pusat untuk menjalankan pelatihan,” kata Sekretaris Dinnakerind Demak Agus Sukiyono.
Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan kejuruan multimedia, di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadi’in, Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pelatihan tersebut merupakan kerja sama antara Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang bersama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) BLKK Hidayatul Mubtadi’in.
Sementara itu, Kemnaker RI dan Dinnakerind Demak berperan memberikan pembinaan terhadap BLKK.
BLKK merupakan cikal bakal berdirinya Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang nantinya bisa berjalan mandiri dan bisa merekrut instruktur dari luar lembaga.
“Setelah tiga tahun, BLKK yang lokasinya ada di pesantren itu, sudah terakreditasi dari pusat. Nantinya, berubah menjadi LPKS yang bisa merekrut orang dari luar. Kalau masih BLKK itu tidak boleh merekrut orang dari luar, jadi hanya bisa dari dalam itu sendiri,” tutur Sekretaris Dinnakerind Demak.
Ia menambahkan, selama 3 tahun BLKK tersebut juga menyiapkan infrastruktur dan lain-lain untuk menjadi LPKS.
Sehingga, ia berharap para santri yang lulus dari Ponpes bisa langsung mendapatkan pekerjaan.
“Pesantren dibentuk seperti itu, kelak santri yang lulus di pesantren itu juga bisa langsung bekerja,” pungkasnya.
Diketahui, BLKK adalah unit pelatihan kerja yang didirikan di lembaga pendidikan keagamaan atau lembaga keagamaan non pemerintah.
BLKK bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja dan bagi komunitas masyarakat sekitarnya, sebagai bekal untuk mencari kerja atau berwirausaha. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)