PATI, Lingkar.news – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati menunjukkan pasien yang terinfeksi HIV/AIDS dialami ibu rumah tangga, ibu hamil, bahkan bayi.
Hasil konseling terhadap ibu hamil selama 2024 menunjukkan ada 61 ibu hamil yang positif HIV. Dari hasil tersebut yang benar-benar terinfeksi tercatat ada 11 orang. Selain itu kasus HIV di Pati juga ditemukan pada 5 bayi baru lahir.
“Ini yang menjadi kekhawatiran kami, ternyata sekarang sudah tidak hanya pada mereka yang ada di lingkungan tertentu, tapi sudah merambah ke ibu-ibu rumah tangga, ibu-ibu hamil bahkan bayinya ternyata juga ada,” ujar Kepala Dinkes Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia saat dikonfirmasi pada Senin, 23 Desember 2024.
Langkah penanganan untuk pengidap HIV/AIDS di Pati, Dinkes Pati mengarahkan pasien untuk mengonsumsi obat antiretroviral (ART) yang bisa didapatkan gratis dari dinkes. Konsumsi ART dapat meminimalkan perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh dengan begitu penderita HIV/AIDS di Pati dapat melakukan aktivitas sehari-hari lebih normal.
“Bagi mereka-mereka yang sudah terdeteksi HIV dan AIDS, memang kita sarankan untuk berobat, obatnya gratis,” tuturnya.
HIV/AIDS di Pati Capai 319 Kasus selama 2024, Juwana Tertinggi
Menurut data dinkes, terang Aviani, 926 pasien HIV/AIDS di Pati rutin mengonsumsi obat, sementara 261 orang tidak mengonsumsi obat.
“Saat ini yang kita data sudah minum obat ada sebanyak 926 orang. Ini ada yang putus, berhenti minum obat, mungkin malas atau gimana. Karena harus setiap hari minum obat. Yang tidak minum obat ini ada sekitar 261 orang,” bebernya.
Saat ini, pihaknya telah menyediakan layanan di sejumlah rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk para penderita HIV/AIDS di Pati.
“Di Soewondo, ya. Ada 32 layanan, jadi sudah banyak di Kabupaten Pati. Tidak harus ke rumah sakit, kita mendekatkan diri,” tandasnya.
Sebelumnya Aviani menyebutkan secara kumulatif kasus HIV/AIDS di Pati mulai dari 1996 hingga November 2024 mencapai 2.965. Dari jumlah tersebut 519 diantaranya meninggal dunia.
Jika dilihat dari 2020 hingga November 2024, kasus HIV/AIDS di Pati mencapai 1.368, kemudian sebanyak 289 orang meninggal dunia.
“Kalau kita lihat lima tahun belakangan, tahun 2020-2024 bulan November maka kasus HIV-nya ada 1.368 dan yang meninggal itu 289. Kondisi ini mengakibatkan Pati menempati peringkat keempat se-Jawa Tengah,” terangnya, Rabu, 18 Desember 2024.
Aviani menjelaskan pada Januari–November 2024, Dinkes Pati menemukan 319 kasus HIV/AIDS, dan dari jumlah tersebut 60 diantaranya meninggal.
“Dari kasus baru HIV dan AIDS di 2024 kita cut off di November ini ada kasus baru sebanyak 319 kasus, tahun ini. Lumayan meningkat dari tahun kemarin. Dimana ada juga yang meninggal dunia sebanyak 60 orang,” bebernya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkar.news)