DEMAK, Lingkar.news – Bupati Demak Eisti’anah menyambut secara langsung kedatangan para pemudik di Kota Wali-julukan Kabupaten Demak. Bupati Eisti’anah bersama pejabat lainnya setia menunggu para pemudik di Pendopo Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Para pemudik tiba di Kabupaten Demak pada Sabtu, 6 April 2024 sekitar pukul 21.00 WIB. Setibanya di Pendopo, para pemudik bersalaman dan juga foto bersama Bupati Eisti’anah.
Nasi kotak pun telah disiapkan untuk para pemudik setelah melakukan perjalanan jauh.
Bupati Eisti’anah menyampaikan bahwa, pada mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menambah armada untuk memfasilitasi mudik gratis bagi pemudik asal Kabupaten Demak.
Sehingga, lanjutnya, terdapat 3 armada yang digunakan Pemkab Demak untuk menjemput warganya yang ada di perantauan.
“Kami selalui mengevaluasi dan berupaya untuk memberikan fasilitas untuk pemudik, salah satunya seperti ini. Ini kita tambah armada, kemarin kita hanya 1, dan tahun ini ada 3 armada,” kata Bupati Demak, Eisti’anah disela-sela menyambut kedatangan para pemudik, pada Sabtu malam, 6 April 2024.
Tidak hanya itu, lanjut Bupati, selain dari Pemkab Demak sendiri, Jasa Raharja dan salah satu anggota DPR RI juga turut berkontribusi dalam memberikan kemudahan bagi perantau untuk pulang kampung dan bertemu keluarga di rumah.
Bupati Eisti’anah menambahkan bahwa, antusias masyarakat untuk mengikuti mudik gratis sangat tinggi. Pihaknya pun berharap ke depannya bisa menambah jumlah armada lagi.
“Untuk totalnya dari Pemkab Demak ada 3 bus dan dibantu Jasa Raharja 2 bus serta Pak Fathan 4 bus. Kami melihat antusias masyarakat mengikuti mudik gratis sangat tinggi. Ke depan kita evaluasi dan ke depannya bisa menambah armada lagi untuk mudik gratis,” imbuhnya.
Terkait arus balik, kata dia, Pemkab Demak belum bisa memberikan fasilitas, lantaran para pemudik memiliki jadwal yang berbeda-beda saat kembali ke perantauan.
“Terkait arus balik, masyarakat secara mandiri (kembali ke perantauan, red) karena perbedaan waktu,” paparnya.
Sementara itu, Abdul Jalal salah satu pemudik asal Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, mengaku bahwa dirinya sudah 2 kali mengikuti program mudik gratis.
Salah satu perantau di Jakarta Selatan ini mengatakan bahwa, dirinya mengetahui ada mudik gratis setelah mendapatkan informasi dari temannya.
“Saya kerja di proyek di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saya tahu ada mudik gratis ini karena dapat informasi dari teman,” kata Jalal.
Jalal mengungkapkan bahwa, dua bulan sebelumnya dirinya sudah mendaftar untuk mengikuti mudik gratis menuju Kabupaten Demak.
“Titik pengumpulan di Taman Mini pada pukul 07.00 WIB untuk mengikuti rangkaian acara, kemudian pukul 11.30 WIB diberangkatkan menuju Demak,” ungkapnya.
Ia bersyukur dan mengaku sangat terbantu dengan adanya mudik gratis dari Pemkab Demak ini. Terlebih saat ini harga tiket transportasi umum sangat mahal.
Jalal mengatakan bahwa, tempat dirinya bekerja juga menyediakan program mudik gratis. Akan tetapi, dirinya lebih memilih program mudik gratis dari Pemkab Demak, lantaran mudik gratis dari tempat ia bekerja waktunya mendekati Lebaran.
“Sangat terbantu sekali kita, karena harga tiket sangat mahal. Kalau ini hampir Rp700.000 itu kalau kita ongkos sendiri buat sekali jalan. Sebenarnya di proyek juga ada mudik gratis tapi mepet Lebaran,” tutupnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)