Begini Cara Penanganan Penyakit Jantung di RSUD Soewondo Kendal agar Tak Terlambat

MENUNJUKKAN: Dokter Spesialis penyakit jantung RSUD Kendal, dr Arjatya Pramadita Mangkoesoebroto saat menunjukan salah satu alat echocardiography. (Arvian Maulana/Lingkar.news)

MENUNJUKKAN: Dokter Spesialis penyakit jantung RSUD Kendal, dr Arjatya Pramadita Mangkoesoebroto saat menunjukan salah satu alat echocardiography. (Arvian Maulana/Lingkar.news)

KENDAL, Lingkar.news – Dokter Spesialis penyakit jantung RSUD Kendal, dr Arjatya Pramadita Mangkoesoebroto Sp JP, mengatakan, ada beberapa jenis penyakit jantung yang dapat ditangani oleh RSUD dr Soewondo Kendal

“Yaitu penyakit jantung koroner, Penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, gangguan irama jantung atau aritmia, trombosis pembuluh darah, gagal jantung, henti jantung dan penyakit arteri perifer,” terang dr Arjatya Pramadita Mangkoesoebroto.

Dijelaskan, untuk penanganan penyakit jantung akan dilakukan dengan melihat kondisi penyakit jantung yang dialami pasien terlebih dahulu. Misalnya pasien dengan kondisi gawat, secara otomatis akan dirawat di ruang intensef care dan diberikan obat sesuai serangan yang dialaminya.

“Untuk yang gagal jantung kita buang urine nya, kemudian kalau pompanya sudah lemah kita akan beri obat-obatan agar pompa jantungnya bagus, tensinya naik lagi. Dan untuk yang rawat jalan itu kita berikan perawatan seperti obat juga,” jelasnya.

Dr Arjatya Pramadita memaparkan, dari seluruh pasien penyakit jantung yang datang berobat ke RSUD Kendal, 80 persen dapat ditangani dengan alat penunjang yang sudah dimiliki RSUD Soewondo Kendal seperti treadmill, ECHO (echokardiografi), dan EKG (elektrokardiogram).

“Pemeriksaan echokardiografi sering disebut juga dengan ‘ECHO’ yaitu alat yang mengeluarkan gelombang suara yang akan dipantulkan oleh jantung, sehingga menghasilkan gambaran jantung secara real time. Sama seperti EKG, ECHO tidak memerlukan rawat inap, tidak menyakitkan, dan aman,” imbuh dr Arjatya Pramadita.

Sementara, echocardiography menurutnya hampir sama seperti USG. Pasien cukup berbaring dan pemeriksa akan menggerakkan transducer pada permukaan dada.

“Sedangkan treadmill sendiri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat jantung menghadapi beban kerja. Karena saat berolahraga, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen, sehingga jantung harus memompa lebih banyak darah. Pemeriksaan ini dapat mengetahui jika suplai darah di pembuluh darah jantung berkurang,” tandasnya.

Dirinya mengimbau kepada masyaraka yang sudah punya riwayat penyakit jantung agar tetap melakukan pemeriksaan rutin. Dan jika dirasakan ada gejala yang muncul langsung memeriksakan diri ke Poli Jantung RSUD Soewondo Kendal. 

“Tetap kontrol rutin karena penyakit jantung itu obat-obatan terus, seperti penyakit gula jadi kita harus menjaga beberapa faktor resiko seperti darah tinggi, kencing manis, dan kolesterol. Lalu kalau misalnya ada gejala sebaiknya segera periksakan di dokter jantung RSUD karena mengobati lebih cepat itu lebih baik daripada berlarut-larut, itu malah tambah parah,” pungkas dr Arjatya Pramadita. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkar.news)

Exit mobile version