BOYOLALI, Lingkar.news – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jateng menyatakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) putaran kedua di 84 pos kesehatan di 22 kecamatan dalam rangka mengantisipasi polio anak usia 0-7 tahun di daerah itu, mencapai 74.921 anak.
“Kami gencar melaksanakan Sub PIN putaran kedua antisipasi polio kepada anak di Boyolali, selama lima hari ini, sudah mencapai 74.921 anak atau sekitar 63,8 persen dari target 106.642 anak yang harus diimunisasi,” kata Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti, di Boyolali, Jumat, 23 Februari 2024.
Ia mengatakan mereka yang sudah diimunisasi pada putaran kedua ini, anak usia 0-59 bulan mencapai 44.590 anak, anak usia 5-7 tahun mencapai 19.524 anak, dan anak usia lebih dari tujuh tahun 10.807 anak.
Dinkes Boyolali melakukan Sub PIN guna antisipasi polio di 22 kecamatan di daerah ini, hingga 26 Februari mendatang.
Hingga saat ini, sekitar 31.721 anak di daerah itu yang harus diimunisasi untuk mencegah penyebaran polio.
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini belum terdeteksi kasus polio di Boyolali.
Dinkes Boyolali terus melakukan antisipasi dengan Sub PIN, baik putaran pertama maupun kedua. Sub PIN putaran pertama telah digelar di Boyolali pada 15 hingga 21 Januari 2024, ditambah lima hari untuk penyisiran sasaran anak yang belum vaksinasi dengan target awal 106.642 anak.
Ia mengimbau masyarakat setempat memanfaatkan program itu pada putaran kedua.
Pihaknya juga akan menambah waktu lima hari ke depan untuk penyisiran ke daerah-daerah dengan anak yang belum vaksinasi polio.
“Kami mengimbau masyarakat yang mempunyai anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari untuk dibawa ke pos kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi antisipasi polio,” katanya.
Ia menilai respon warga setempat terhadap program tersebut sebagai positif, antara lain ditandai dengan tidak ada penolakan masyarakat, kegiatan berlangsung lancar, dan stok vaksin yang masih aman.
“Kami berharap Boyolali masih bebas polio. Semua anak di Boyolali tidak terdeteksi adanya polio dan tetap sehat,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)
21 Ton Susu Sapi Perah di Kabupaten Semarang Tak Terserap Industri
KABUPATEN SEMARANG – Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, mengatakan penurunan serapan produksi susu...
Read more