Rupiah Menguat Usai Rilis Data Inflasi AS

Ilustrasi pekerja menunjukkan Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. (Istimewa/Lingkar.news)

Ilustrasi pekerja menunjukkan Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. (Istimewa/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (12/05) pagi menguat usai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Rupiah pagi ini bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.551 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.554 per dolar AS.

“Untuk USD IDR, sentimen yang mendorong masih laju inflasi Amerika Serikat yang mulai mereda,” kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama pada Kamis (12/05) kemarin.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dirilis kemarin menunjukkan inflasi AS secara tahunan mengalami penurunan. Dari sebelumnya 8,5 persen pada Maret menjadi 8,3 persen pada April.

Membaca Peluang Puan Maharani dalam Pilpres 2024

Menurut Revandra, mulai meredanya inflasi tersebut memberikan indikasi The Fed untuk tidak lebih agresif dalam menaikkan nilai suku bunga seperti yang diekspektasikan pelaku pasar.

“Hal ini menghambat penguatan dolar AS, sehingga rupiah mendapat angin untuk menguat walaupun tipis,” ujat Revandra.

Revandra memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp14.500 per dolar AS hingga Rp14.560 per dolar AS.

Pada Selasa (10/05) lalu, rupiah ditutup menguat tipis 1 poin ke posisi Rp14.554 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.555 per dolar AS. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version