TANGERANG, Lingkar.news – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi lapak dadakan penjualan hewan kurban mulai bermunculan di Jalan Raya Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Salah satunya lapak milik Wawan (48), berlokasi di Jalan Raya Tigaraksa sudah berdiri sejak lima minggu sebelum Hari Raya Idul Adha untuk memenuhi kebutuhan berkurban.
“Memang sudah agenda tahunan kami buka lapak hewan kurban di sini dan untuk sekarang kami siapkan sekitar 250 ekor,” ucap Wawan, Rabu, 22 Mei 2024.
Wawan mengatakan momentum Hari Raya Idul Adha memang menjadi agenda rutin para pedagang hewan ternak, seperti sapi dan kambing, untuk membuka lapak dadakan. Pasalnya, kebutuhan masyarakat meningkat untuk keperluan berkurban.
Setiap tahunnya ia dan para pedagang hewan kurban mampu mendatangkan ratusan sapi dan kambing untuk memenuhi permintaan masyarakat.
“Tahun ini rencananya menyediakan kurang lebih 280 sapi dan 300 kambing untuk dijual ke masyarakat menjelang Idul Adha,” ujarnya.
Hewan kurban yang dijualbelikan, kata dia, telah menjalani pemeriksaan kesehatan sehingga terjamin atau layak sebagai hewan kurban.
“Yang pasti sapi maupun kambing yang dijual ini sudah melalui tahapan pemeriksaan dari pihak kesehatan,” tuturnya.
Untuk sapi dari Lampung, ia menjual dengan harga kisaran Rp17,5 juta hingga Rp40 juta tergantung bobot, dengan kisaran berat 65 – 150 kilogram.
“Kalau harga sama saja seperti tahun sebelumnya, ya kisaran dari Rp17 juta sampai Rp40 juta, tergantung dari ukuran atau berat sapi itu,” ungkapnya.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang melakukan pengawasan terhadap 664 lapak penjual hewan kurban untuk mengantisipasi munculnya penyakit antraks saat menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024.
“Kami akan menerjunkan kurang lebih 100 petugas untuk melakukan pengawasan terhadap 664 titik lapak penjualan hewan kurban. Seluruh hewan serta kebersihan kandangnya akan diperiksa,” ujar Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno.
Mereka, kata dia, bakal memeriksa seluruh hewan kurban yang memenuhi syarat baik dari fisik, gejala-gejala, dan sebagainya.
“Kemudian nantinya akan diberikan tanda sehat baik dari hewan itu sendiri maupun lapak berupa stiker,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga melibatkan sembilan dokter hewan bila nanti ditemukan adanya hewan yang teridentifikasi mengalami penyakit. Namun, sejauh ini belum ada laporan ataupun ditemukan hewan yang mengidap antraks.
“Sebab kami juga rutin melakukan pemeriksaan dan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang ini. Tidak hanya sapi, kerbau, dan kambing, domba pun rutin divaksinasi,” ucapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)