Lingkar.news – Dalam beberapa waktu terakhir, nikah di KUA (Kantor Urusan Agama) sedang menjadi tren di kalangan generasi Z Indonesia.
Tanpa gengsi, Nikah di KUA juga terkesan lebih simpel dan tidak banyak memakan anggaran.
Hal ini sesuai dengan filosofi hidup minimalis yang belakangan dipuja-puja oleh anak-anak muda yang lebih mengejar ketenangan batin ketimbang pujian dari banyak pihak.
Apalagi, menikah di KUA gratis atau sama sekali tidak dipungut biaya dengan syarat, dilaksanakan pada hari kerja dan jam operasional KUA, yakni Senin sampai Jumat pukul 08.00–16.00.
Meski demikian, sebagian orang ada yang menganggap bahwa menikah di KUA punya dampak negatif. Apa saja?
1. Menambah pengangguran
Nikah di KUA yang terkesan simple bisa menambah angka pengangguran di Indonesia.
Hal ini karena, calon pengantin bagi pria dan wanita tidak membutuhkan lagi jasa sound system dan dekorasi pelaminan.
Sehingga tren nikah di KUA yang terkesan lebih sederhana ini bisa mengurangi job atau pemasukan tukang sound system dan tukang dekorasi pelaminan.
Padahal sebelum nikah di KUA menjadi tren, acara pernikahan selalu menggunakan kedua jasa tersebut, bahkan sudah menjadi kewajiban.
Apalagi, bagi mempelai wanita yang pandai menggunakan make up, bisa saja dia tak lagi membutuhkan MUA (make up artist).
2. Memunculkan desas-desus
Dampak negatif tren nikah di KUA yang kedua adalah memunculkan desas-desus. Sebenarnya, inilah yang menjadi tantangan saat memutuskan menikah di KUA saja.
Desas-desus dari keluarga atau tetangga mungkin akan muncul saat pasangan memutuskan pernikahan digelar seperti ini.
Bisa jadi akan ada desas-desus yang mengatakan kalau kalian tidak punya uang untuk membuat perayaan besar-besaran.
Atau bahkan yang lebih pedas lagi, kalian mungkin digosipkan ingin segera menikah karena telah hamil duluan.
Nah, komentar usil ini pasti akan dijumpai apabila mereka menganggap bahwa pernikahan kalian tidak berlangsung seperti pernikahan pada umumnya.
3. Tak banyak yang tahu
Dampak negatif yang ketiga adalah tak banyak yang tahu. Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk mengikuti tren nikah di KUA, bisa menyebabkan sebagian besar orang yang mengenalmu, atau teman-teman jauhmu tidak tahu siapa suami/istrimu.
Sehingga, hal ini bisa mengundang orang ketiga. Karena orang ketiga tak mengetahui jika orang yang disukai ternyata suami/istrimu.
4. Tidak bisa mengembalikan modal
Selama ini, ketika kamu diundang untuk menghadiri acara pernikahan pasti kamu membawa amplop yang berisi sejumlah uang atau membawa kado untuk mempelai.
Namun, saat kamu memutuskan untuk nikah di KUA bisa saja acara pernikahanmu tidak mengembalikan modal atas apa yang sudah pernah kamu beri sebelumnya.
Hal ini karena orang-orang yang pernah mengundangmu tidak hadir di acara pernikahanmu yang sederhana dan simple itu.
5. Nilai sakral berkurang
Nikah di KUA yang sedang tren juga bisa mengurangi nilai sakral dalam pernikahan tersebut. Hal ini karena, kamu tidak menggelar berbagai acara adat, seperti siraman, pingitan, midodareni, pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhan.
6. Dianggap kurang modal nikah
Saat kamu dan pasangan memutuskan untuk nikah di KUA, maka kamu harus siap mental dengan anggapan-anggapan orang lain, misalnya dianggap kurang modal nikah. Hal ini karena nikah di KUA tidak perlu membayar sepeser pun alias gratis.
7. Mudah nikah mudah cerai
Persyaratan untuk menikah relatif gampang. Kemudahan persyaratan menikah mendorong upaya untuk meningkatkan antusiasme masyarakat mencatatkan perkawinannya secara resmi di Kantor urusan Agama (KUA). Namun, peningkatan tren pernikahan juga dibarengi dengan tingginya kasus perceraian.
Tahukah kamu sindrom taylor Swift? Sindrom ini adalah kebiasaan mudah putus dan mudah jatuh cinta.
Dilansir dari yourtango.com, seorang penulis bernama Charles J. Orlando, mengatakan bahwa seseorang yang memiliki sindrom Taylor Swift, akan memiliki mind set untuk membangun kembali hubungannya yang telah hancur dengan cepat.
Hal inilah yang menjadi dasar anggapan sebagian orang bahwa, orang yang mudah menikah mudah bercerai juga.
Itulah beberapa opini tentang dampak negatif dari tren nikah di KUA. Apakah kamu sependapat?. (Lingkar Network | Lingkar.news)