KABUPATEN SEMARANG, Lingkar.news – Nama Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional yang berjasa dalam meraih perjuangan kemerdekaan Indonesia. Nama masyhur Gatot Subroto juga kerap menjadi nama jalan di daerah kota sehingga tentu masyarakat sudah tak asing lagi.
Namun, tahukah kamu bahwa Jenderal Gatot Subroto ini pernah tinggal di Kabupaten Semarang?
Ya, Jenderal Gatot Subroto memang pernah tinggal di Jalan Brigjen Sudiarto, Kelurahan Ungaran, Kabupaten Semarang selama tiga tahun lamanya, yakni pada tahun 1953 sampai 1956.
Kini rumah pribadi peninggalan pahlawan nasional Jenderal Gatot Subroto tersebut sudah disulap menjadi sebuah museum pribadi.
Menurut keterangan cucu mendiang Jenderal Gatot Subroto, Lawrence Locsin Sardjono, keberadaan Museum Private Gatot Subroto itu merupakan salah satu peninggalan Jenderal Gatot Subroto.
Terletak di dekat Benteng Willem II, Museum Private Gatot Subroto menyimpan berbagai barang pribadi kakeknya. Selain puluhan pakaian dinas, juga ada topi dan tongkat komando. Ada pula koleksi pipa cangklong, pisau berburu dan kacamata.
“Suasananya dibuat masih seperti dulu kakek tinggal di sini. Semunya masih ada tertata rapi di tempatnya karena memang ini dulu rumah tinggal Jenderal Gatot Subroto. Meski sebenarnya saya dulu tinggal di Jakarta, tapi sesampainya saya disini semua barang-barang kakek masih ada di sini,” ungkapnya pada Kamis, 21 Desember 2023.
Rumah yang dijadikan museum pribadi itu berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 3.000 meter. Di rumah ini terdapat beragam barang pribadi Jenderal Gatot Subroto.
“Ada kurang lebih sekitar 10 ribu foto yang saya temukan dalam kediaman kakek ini, ditambah lagi dengan 5 ribu foto yang berada di Jakarta. Namun tidak semua foto bisa dipajang di sini, karena disesuaikan dengan ruangan yang ada di rumah ini,” imbuhnya.
Alasan rumah tinggal itu disulap menjadi museum pribadi, kata Locsin, tak lain agar keluarga besar serta cucu atau cicit dari keluarga Jenderal Gatot Subroto ini bisa mengenal sosok kakek mereka, yakni Gatot Subroto sebagai bagian dari keluarga bukan sebagai seorang jendral.
“Memang saya yang kebetulan nemu barang-barang dari kakek, yang menurut saya, mungkin keluarga kurang mengerti ya, misal tongkat komando, pisau untuk berburu dan cangklong,” terangnya.
Museum Private Gatot Subroto ini diresmikan pada Minggu, 10 Oktober 2021 yang juga bertepatan dengan kelahiran sang pahlawan yang lahir di Kabupaten Banyumas pada 1907.
“Sebelum menjadi museum, rumah ini memang pernah ditinggali oleh beberapa orang termasuk kakek sendiri, yakni Jenderal Gatot Subroto. Beliau pernah tinggal di rumah ini kurang lebih tiga tahun, kemudian juga sempat ditinggali untuk sementara waktu oleh Kolonel Iskandar,” bebernya.
Rumah tersebut juga pernah ditinggali oleh adik dari istri Jenderal Gatot Subroto.
“Setelah ditinggali adik nenek saya ini meski sebentar saja, usai itu tidak ada yang pernah menempatinya lagi. Sampai saya ke sini di tahun 2016 atau enam tahun lalu, baru ada yang menempatinya lagi,” ungkap Locsin.
Tur Ruangan Museum Private Gatot Subroto
Museum Private Gatot Subroto memiliki empat ruangan. Pertama di ruang tamu, dimana pengunjung akan disambut dengan berbagai patung koleksi dan foto-foto Jenderal Gatot Subroto dengan para petinggi pada masa itu.
Kedua di ruang kerja. Di sini terdapat beberapa benda koleksi peninggalan Jenderal Gatot Subroto, seperti tongkat komando, cangklong, tanda pangkat, serta seragam.
“Untuk ruangan selanjutnya merupakan ruangan tidur dimana disini ada dua tempat tidur dan terdapat lemari yang masih lengkap dengan pakaian dan seragam milik kakek saya,” jelasnya.
Ruangan terakhir seperti ruangan pertemuan tersebut, dengan ukuran yang lebih memajang dan besar yang dimana terdapat beberapa koleksi buku bacaan peninggalan Jenderal Gatot Subroto.
“Untuk koleksinya kebanyakan sudah ada di sini dan sebagian ada yang kita bawa dari Jakarta. Karena kakek memang lama menjabatnya di Jakarta, yakni di tahun 1956 sampai 1962. Ada beberapa barang yang ada di Jakarta seperti tongkat komando dan seragam ini kita bawa dari Jakarta,” ujarnya.
Locsin juga mengatakan yang menonjol dari barang-barang yang ada di museum tersebut, adalah foto-foto yang membuktikan bahwa Jenderal Gatot Subroto adalah sosok yang dekat dengan rakyat.
“Banyak foto kakek yang menggambarkan kedekatan kakek dengan rakyatnya, jadi membaur gitu banyak sekali fotonya. Seperti seolah-olah tidak ada sekat jabatan yang memisahkan, bahkan kakek itu tidak segan untuk bersentuhan langsung tanpa menjaga jarak dengan masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, foto-foto tersebut sudah sangat menggambarkan bahwa sosok Jenderal Gatot Subroto sangat humanis.
“Memang untuk sementara museum ini masih belum terbuka untuk umum dan hanya bisa dikunjungi melalui reservasi saja, karena dari segi keamanan masih belum terjamin. Tapi dari yang reservasi ini sudah lumayan banyak yang datang, dari Semarang, Jakarta, dan daerah lainnya. Tapi memang kebanyakan tetap dari anggota TNI karena mereka kalau ada upacara di makam, selalu mampir ke sini,” imbuhnya.
Untuk kedepannya, Museum Private Gatot Subroto akan di kelola oleh keluarga dan akan dilengkapi lagi dengan barang-barang koleksi peninggalan Jenderal Gatot Subroto lainnya.
“Karena saat ini masih dalam berbentuk galeri foto dimana mayoritas yang dipajang foto-foto kakek, Gatot Subrot baik saat bersama keluarga, masyarakat hingga bertemu dengan para petinggi masa itu. Jika nantinya sudah lengkap koleksinya maka akan dibuka untuk umum. Karena supaya masyarakat tahu sosok kakek saya Jenderal Gatot Subroto itu seperti apa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)