Jejak Heroik Srikandi Berseragam, Tentara Wanita di Indonesia

Jejak Heroik Srikandi Berseragam, Tentara Wanita di Indonesia

Tentara Wanita Angkatan Darat sedang berfoto bersama (pinterest)

LINGKAR – Tentara wanita di Indonesia memiliki sejarah panjang dan kontribusi yang tak kalah penting dari tentara pria. Mereka berperan di berbagai medan perang, dan sebutan untuk tentara wanita ini bervariasi sesuai dengan angkatan mereka.

Di TNI Angkatan Darat, tentara wanita dikenal sebagai Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat). Kowad berdiri resmi pada 22 Desember 1961, didorong oleh kebutuhan akan tenaga wanita di militer untuk mengerjakan tugas-tugas kewanitaan. Gagasan ini datang dari tiga asisten pribadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat itu, dan mendapat dukungan penuh dari Letjen A.H. Nasution, yang kemudian menjadikan Kowad sebagai bagian integral dari TNI AD.

Tidak lama setelahnya, pada 26 Juni 1962, terbentuklah Korps Wanita Angkatan Laut atau Kowal. Sama halnya dengan Kowad, Kowal juga berperan besar dalam operasi militer di perairan Indonesia. Sebagai negara kepulauan, laut adalah salah satu wilayah strategis yang harus dijaga dengan ketat. Para wanita di Kowal terlibat dalam menjaga kedaulatan maritim, sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan keberanian dan keahlian tinggi.

Selanjutnya, pada 12 Agustus 1962, TNI memperkenalkan Wanita Angkatan Udara atau Wara, sebagai unit tentara wanita yang bertugas di TNI Angkatan Udara. Wara menjadi bagian dari TNI AU, memberikan kesempatan bagi wanita untuk berkarier di dunia penerbangan militer, mengikuti jejak pria dalam menjaga ruang udara Indonesia.

Sejak awal kemerdekaan, wanita Indonesia sudah berperan dalam dunia militer melalui berbagai kelompok pejuang wanita bersenjata, seperti Laskar Wanita Indonesia (LASWI) di Bandung, Wanita Pembantu Perjuangan (WPP) di Yogyakarta, dan Laskar Puteri Indonesia (LPI) di Surakarta. Kelompok-kelompok ini terdiri dari para wanita yang berani turun langsung ke medan perang, turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan penuh semangat dan dedikasi.

Hingga saat ini, tentara wanita di Indonesia terus memainkan peran penting di dunia militer, baik dalam menjaga kedaulatan negara maupun dalam misi-misi perdamaian internasional. Wanita yang ingin bergabung dengan TNI, baik itu di Kowad, Kowal, atau Wara, harus melewati seleksi yang ketat. Seleksi ini mencakup tes fisik, mental, dan intelektual, serta pelatihan militer intensif yang mengubah gaya hidup sipil menjadi militer. Setelah lulus, mereka ditempatkan di berbagai satuan dan siap menjalankan tugas yang tak kalah penting dibandingkan rekan-rekan prianya.

Keberadaan tentara wanita ini tidak hanya sekadar menunjukkan emansipasi, tetapi juga membuktikan bahwa wanita Indonesia mampu memberikan kontribusi nyata di dunia militer. Mereka berjuang di garis depan, memastikan bahwa tugas-tugas militer dapat berjalan dengan baik dan mempertahankan kedaulatan negara di darat, laut, maupun udara. (LINGKAR NETWORK)

Exit mobile version