2 Pekan Kunker ke Luar Negeri, Prabowo Harus Bawa 4 Isu Penting Ini

2 Pekan Kunker ke Luar Negeri, Prabowo Harus Bawa 4 Isu Penting Ini

Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan disampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat, 8 November 2024. (Antara/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Selama kurang lebih dua pekan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan menjalani kunjungan kerja ke sejumlah negara mulai dari Tiongkok hingga negara Timur Tengah.

Pada lawatan perdana itu, Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan bahwa Prabowo setidaknya harus membawa empat isu penting.

Isu penting pertama yang harus dikampanyekan oleh Presiden untuk kepentingan Indonesia dalam konteks kekinian maupun masa depan, kata Doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI) ini, adalah energi dan pangan.

“Karena perang belum mereda antara Rusia dan Ukraina serta di Timur Tengah yang masih membara, itu akan memengaruhi kebutuhan energi dan pangan bagi negara-negara di dunia,” kata Ujang, Jumat, 8 November 2024.

Perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai, kemudian ketegangan di Timur Tengah antara Israel dengan Palestina dan Iran, menurut Ujang, membuat sejumlah negara, khususnya yang ada di Eropa, sangat kelimpungan terkait dengan kebutuhan pasokan energi dan distribusi pangan.

Isu kedua, lanjut Ujang, terkait dengan penindasan yang terjadi di Palestina saat ini.

“Mengapa hal itu penting?” kata dia, “sebab sesuai dengan konstitusi Indonesia, yakni Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 terkait dengan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, maka Israel yang telah menjajah Palestina, harus dengan lantang disuarakan oleh Presiden untuk ditolak.”

Dengan begitu, kata Ujang, kemerdekaan Palestina terus didorong untuk terwujud dan bisa segera mungkin terlaksana.

Isu ketiga dalam percaturan global adalah isu climate change (perubahan iklim). Perubahan iklim ini, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, banyak membawa bencana-bencana yang sangat tidak terduga di dunia.

Menurut Ujang, belum banyak negara yang berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim sehingga kurang ditangani secara serius dan masif.

“Isu terakhir adalah terkait dengan investasi atau hubungan dagang antarnegara,” ujarnya.

Ujang mengemukakan bahwa Prabowo harus lebih intensif membahas permasalahan ekspor dan impor Indonesia ke sejumlah negara guna mengecek apakah selama ini berjalan lancar atau tidak.

“Paling tidak empat hal itu yang perlu dilakukan Prabowo saat berkunjung ke sejumlah negara demi kepentingan Indonesia. Tentu isu yang lain juga penting, misalnya isu kerja sama pendidikan dan pertanian,” kata dia.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto akan berkunjung ke sejumlah negara selama lebih dari 2 pekan, di antaranya ke Tiongkok, Amerika Serikat (AS), serta menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.

Kepala Negara menyatakan telah memberikan instruksi dan pedoman kepada Wakil Presiden dan jajaran anggota Kabinet Merah Putih, terkait hal-hal yang menjadi pedoman selama kunjungan dirinya ke luar negeri.

“Saya sudah memberi instruksi kepada Wakil Presiden dan Kabinet Merah Putih hal-hal yang digunakan sebagai pedoman, saya kira tidak ada yang luar biasa,” ucapnya sebelum keberangkatan ke luar negeri, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat, 8 November 2024.

Khusus dalam upaya besar bangsa untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari penyelewengan, ketidakefisienan, manipulasi, dan kongkalikong dengan pihak-pihak lain, Presiden Prabowo memberi petunjuk kepada semua pihak dalam pemerintahan, terutama Kabinet Merah Putih untuk bertindak dengan tegas tapi secara arif.

“Dan tidak boleh ada unsur-unsur politis dalam melaksanakan, katakanlah kampanye (pilkada) ini harus tegas, harus berani, tapi juga upayanya harus bersih dari muatan-muatan politis dan dari dendam-dendam politik. Yang kita ingin ciptakan adalah suasana pemerintah bersih,” ungkapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version