Lingkar.news – Shinta Dwi Aryanti memiliki hobi foto-foto alias jadi model tangkapan lensa kamera. Hobinya itu berawal dari tugas sekolah yang mengharuskan murid bepergian dan mendokumentasikannya, membuatnya malah ketagihan.
“Mulai suka foto-foto itu sejak SMP, karena sering ikut kegiatan sekolah yang mengharuskan untuk bepergian jadi selalu foto untuk dokumentasi dari situ mulai jadi hobi, ” ujar wanita berusia 23 tahun itu.
Mengenai kemampuan berposenya, warga Desa Karasgede, Kecamatan Lasem itu mengaku belajar sendiri atau otodidak. Skill-nya ditingkatkan juga dari melihat foto-foto di media sosial yang kemudian dia jadikan referensi ketika sedang berpose di depan kamera.
Shinta panggilan akrabnya, melakukan hobinya itu bisa kapan saja, yang penting mood-nya lagi bagus. Tidak harus menunggu weekend atau hari Sabtu dan Minggu, tetapi bisa kapan saja.
“Terkadang kita traveling atau foto- foto itu tidak hari Sabtu Minggu, hari libur gitu tidak. Selain hari sabtu minggu disaat hari kerja bisa lebih enak tidak ramai orang, itu misal di tempat wisata,” ujarnya.
Dari aktivitas foto-fotonya itu ternyata juga menghasilkan cuan alias uang. Hal itulah kemudian membuka pikirannya bahwa hobinya sangat positif.
“Beberapa kali dapat job juga untuk foto model. Alhamdulillah itu yang membuat saya seneng, dari hobi dapat rejeki,” imbuh wanita yang suka makan bakso dan kebab itu.
Ditambahkan, dirinya pernah menjadi model katalog salah satu merek hijab juga membuatnya semakin percaya diri dan bersyukur. Untuk bayarannya juga cukup besar menurutnya.
“Alhamdulillah juga pernah jadi model hijab. Ya lumayan juga bayarannya,” ungkapnya.
Sampai saat ini, katanya, ada keinginan yang belum kesampaian. Salah satunya menjadi Mbak Rembang atau Duta Wisata, namun ada kendala dari tinggi badannya.
“Pengen ikut ajang Duta Wisata, jadi Mbak Rembang. Tapi kurang pede (percaya diri) soal tinggi badan, karena aku tingginya 150 cm,” tandasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)