Lingkar.News – Akhir-akhir ini terdengar berita tentang Himmatul Laili Mutafarida seorang relawan untuk penyandang disabilitas. Gadis kelahiran Jepara pada Februari 2000 ini ialah seorang mahasiswi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus program studi Bimbingan Konseling Islam (BKI).
Laili sapaan akrabnya, sebelum menjadi relawan untuk kaum difabel, ia pada saat itu sedang menjalankan magang di Forum Komunikasi Difabel Kudus ( FKDK) pada tahun 2021 lalu. Kemudian, dirinya memilih untuk ikut serta dan aktif melanjutkan menjadi relawan di forum tersebut.
Laili berusaha menerapkan ilmu yang didapat dari perkuliahan untuk membantu penyandang disabilitas. Ia bersama relawan lainnya turut membantu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di FKDK dari pelatihan-pelatihan bagi disabilitas, seminar hingga kegiatan-kegiatan lainnya. Melalui kegiatan tersebut, ia senang dan bersyukur bisa berbaur dengan teman-teman difabel.
Ia berpendapat, stigma masyarakat tentang disabilitas yang tidak bisa survive harus dipatahkan. Melalui kegiatan-kegiatan positif berupa pengembangan potensi, seperti memasak, pelatihan komputer, pelatihan keterampilan, Laili ingin para penyandang disabilitas lebih mandiri secara ekonomi dan percaya diri.
Ia percaya, bahwa di dalam keterbatasan fisik difabel, masih banyak kelebihan luar biasa yang bisa ditonjolkan, bahkan ada difabel yang mempunyai usaha menjahit, ukir, memasak, hingga ada yang menjadi atlet. Itu artinya disabilitas bisa survive dengan diri sendiri.
Bersama FKDK Kudus, Laili berharap tidak ada lagi diskriminasi dan perlakuan negatif terhadap para penyandang disabilitas, sehingga teman-teman difabel merasa aman dan nyaman dalam hidup berdampingan dengan masyarakat normal lainnya. (Lingkar Network | Lingkar.News)