Jatah MBG di Papua Pegunungan Kini Jadi Rp35 Ribu Per Porsi

Jatah MBG di Papua Pegunungan Kini Jadi Rp35 Ribu Per Porsi

SANTAP MAKAN SIANG: Murid di SD YPK 14 Maranatha Kota, Manokwari Barat, Papua Barat saat menikmati menu makan bergizi gratis. (Antara/Lingkar.news)

WAMENA, Lingkar.news Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan harga Makan Bergizi Gratis atau MBG per porsi di Papua Pegunungan sekitar Rp35.000.

Nilai atau angka MBG per porsi tersebut diungkapkan Pengurus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) Provinsi Papua Pegunungan saat menggelar pertemuan dengan Bupati Jayawijaya Athenius Murib.

Kepala Kelompok SPPG-BGN Provinsi Papua Pegunungan, Wahyu Adi Pratama, mengatakan dengan melihat harga satuan bahan pokok di Wamena, Kabupaten Jayawijaya sebagai pintu masuk ke Papua Pegunungan, maka diputuskan harga MBG per porsi Rp35.000.

“Tentu dengan harga seperti ini diupayakan penerima manfaat dari MBG ini bisa memperoleh makanan berkualitas dan sehat,” katanya, Kamis, 13 Maret 2025.

Pihaknya ini telah melakukan sosialisasi terkait program MBG ini kepada kepala sekolah dari 20 sekolah, baik PAUD-SMA/SMK yang ditargetkan pada proses awal penyaluran MBG.

“Kami di awal penyaluran memfokuskan di Distrik Wamena dengan jumlah sekolah 20 dengan jumlah siswa kurang lebih 15.000 sesuai data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.

Adapun sasaran MBG selanjutnya diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita di Papua Pegunungan, namun pertama diluncurkan hanya kepada pelajar.

“Penyaluran pertama nanti kami berikan kepada YPPGI Anigou, SD YPPK Honelama sampai SD YPK Betlehem Bhayangkara,” terangnya.

Pada proses di lapangan, sekolah-sekolah yang menerima manfaat MBG diambil radius jaraknya 1,5-2 kilometer dari dapur MBG.

“Radius 1,5-2 kilometer, maka pada awal penerapan MBG diperoleh satu dapurnya menangani 11 sekolah, dan satunya lagi sembilan sekolah,” ucapnya.

Kebutuhan sayur mayur untuk program MBG setiap harinya sekitar 700 kilogram (7.000 orang) dengan besaran anggaran kurang lebih Rp7 juta, sementara beras untuk 15.000 orang itu setiap harinya dibutuhkan kurang lebih 1,5 ton.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya Athenius Murib mendukung penuh program MBG di daerah tersebut dengan memperhatikan hal-hal dasar, sehingga tidak menjadi masalah.

“Kami prinsipnya mendukung penuh kegiatan ini, karena bermanfaat dalam meningkatkan gizi anak-anak kita ke depan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version